Jogja
Kamis, 26 Februari 2015 - 03:20 WIB

Pemulihan Korban Bencana Angin Kencang, Seperti Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil yang tertimpa pohon di Gunungkidul. (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Pemulihan korban bencana angin kencang di Sleman dilakukan melalui beberapa program

Harianjogja.com, SLEMAN-Proses pemulihan paska bencana angin kencang dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan.

Advertisement

“Pohon tumbang kami evakuasi, termasuk yang menimpa rumah. Setelah proses evakuasi selesai, proses pemulihannya akan diarahkan ke beberapa program pillihan,” kata Makwan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Selasa (24/2/2015).

Makwan memaparkan, jika rumah yang rusak kebetulan masuk dalam daftar program bedah rumah, renovasinya akan ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Kabupaten Sleman.

“Jika tidak, ada program rehab rumah tidak layak huni dari Baznas Sleman. Ada juga bantuan dana stimulan untuk rumah roboh sebesar Rp2 juta sesuai Perbup No.20/2010 tentang bantuan keuangan korban bencana alam,” ujarnya.

Advertisement

Masyarakat diminta tetap terus waspada karena potensi hujan deras dan angin kencang masih cukup tinggi. Apalagi, hampir semua wilayah Sleman rawan angin kencang.

“Itu karena posisi Sleman ibarat ada di lembah Gunung Merapi, Perbukitan Prambanan, dan Perbukitan Menoreh sehingga potensi pergerakan angin sangat tinggi. Jadi wajar jika semua kecamatan pernah mengalami [angin kencang],” ungkap Makwan.

Makwan menambahkan, masyarakat harus aktif melaporkan kejadian bencana yang ada di wilayahnya. “Mata kami terbatas dan laporan masyarakat itu akan sangat membantu. Biasanya kalau di daerah itu ada relawannya, infonya cepat sampai dan bisa segera ditangani. Namun, saat ini belum semua desa memiliki relawan,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif