News
Kamis, 26 Februari 2015 - 09:55 WIB

MOBIL NASIONAL : Esemka Dinilai Tak Mungkin Saingi Industri Otomotif Raksasa

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi dan Esemka (Dok/JIBI/Solopos)

Mobil nasional tak kunjung terealisasi di Indonesia. Mobil esemka dinilai sulit berhadapan dengan raksasa otomotif.

Solopos.com, JAKARTA – Mobil nasional ditunggu-tunggu kehadirannya di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta mobil Esemka membidik segmen khusus seperti misalnya menjadi kendaraan angkutan perdesaan, pertanian, atau perkebunan.

Advertisement

“Esemka diminta mencari segmen khusus, jangan berhadapan langsung dengan raksasa otomotif yang sudah besar,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (25/2/2015) malam.

Ia mengatakan jika Esemka memilih seperti Malaysia dalam mengembangkan mobil nasionalnya yang ingin men-challenge untuk berhadapan langsung dengan raksasa otomotif besar, maka akan sulit bagi Indonesia.

Advertisement

Ia mengatakan jika Esemka memilih seperti Malaysia dalam mengembangkan mobil nasionalnya yang ingin men-challenge untuk berhadapan langsung dengan raksasa otomotif besar, maka akan sulit bagi Indonesia.

Sebab Indonesia sudah termasuk terlambat mengembangkan proyek mobil nasional.

“Seperti Korea saja mengembangkan mobil nasional sejak tahun 1970an, Malaysia 1980an dan di-support habis-habisan,” katanya.

Advertisement

Esemka, kata Sofyan, pada dasarnya sudah menjadi salah satu kebanggaan masyarakat di Tanah Air karena diproduksi oleh putra putri bangsa dari SMK-SMK yang bahkan berpotensi menghasilkan pendapatan untuk mereka.

“Kami tanya, berapa skala ekonominya, ternyata dengan produksi 300-400 unit tiap bulan saja sudah bisa making money, karena tidak mungkin menyaingi industri otomotif yang sudah meraksasa,” kata dia.

Namun tantangan ke depan, kata dia, banyak meskipun pada intinya masyarakat harus tetap bisa mengapresiasi karya anak bangsa yang diharapkan bisa menjadi cikal bakal mobil nasional.

Advertisement

Pada bagian lain, Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengatakan saat ini pemerintah berupaya mendorong penggunaan mobil di dalam negeri. Hal itu dilakukan untuk memberikan ruang berkembang bagi industri otomotif nasional.

“Kebutuhan angkutan umum di pedesaan, dan angkutan untuk pertanian, perkebunan, serta pertambangan itu kan cukup banyak. Tentu akan lebih baik kalau dapat menggunakan mobil yang diproduksi sendiri,” katanya, Rabu (25/2).

Saleh menuturkan pemerintah akan membuat road map mengenai pengembangan industri otomotif dalam negeri, dengan memetakan kebutuhannya. Nantinya, pemerintah akan mengalkulasi berapa banyak kebutuhan mobil di dalam negeri yang dapat dipenuhi produk lokal.

Advertisement

Menurutnya, pengembangan industri otomotif di dalam negeri tidak dapat dilakukan secara terpusat di satu daerah. Pemerintah akan mendorong pengembangan industri komponen penunjang di berbagai daerah, agar dapat menciptakan pemerataan.

“Nantinya komponen lokal akan dikembangkan di berbagai daerah, kemudian perakitannya dilakukan di daerah lain,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif