News
Kamis, 26 Februari 2015 - 21:55 WIB

KOIN UNTUK AUSTRALIA : Menlu Australia Berkaca-Kaca: Pak Jokowi, Kami Tak Menyerah

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, dua terpidana mati Bali Nine. (JIBI/Solopos/Antara)

Koin untuk Australia terus digemakan rakyat Indonesia.

Solopos.com, SOLO – Gerakan Koin untuk Australia terkait hukuman mati yang dijatuhkan bagi dua anggota gembong narkoba Bali Nine berkebangsaan Australia, Andrew Chan, 31, dan Myuran Sukumaran, 33, menarik rasa iba Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Julie Bishop.

Advertisement

Dilansir News dari tayangan pemberitaan Today Sky News, Rabu (25/2/2015), Julie Bishop meminta belas kasihan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan segenap rakyat Indonesia yang gencar melakukan penggalangan dana Koin untuk Australia, agar bersedia membebaskan dua warganya yang terjerat kasus narkoba.

Dalam tayangan Today Sky News, mata Bishop terlihat berkaca-kaca saat membahas soal duo gembong narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumuran, yang akan dieksekusi mati. Bishop mengaku bertemu dengan keluarga terpidana mati tersebut dan merasa sangat terenyuh, ketika ibu Sukumuran memeluknya.

“Dia [ibu Sukumuran] memelukku begitu erat hingga aku tak bisa bernapas,” ujar Bishop.

Advertisement

“Dan dia hanya meminta saya untuk melakukan semua yang saya bisa untuk menyelamatkan nyawa anaknya yang hidup sendiri dan direhabilitasi sedemikian rupa,” lanjut Bishop.

Bishop menyatakan tidak akan menyerah untuk berjuan demi kebebasan Andrew Chan dan Myuran Sukumuran.

“Kami tidak akan menyerah. Selama mereka masih hidup, ada harapan,” kata Bishop.

Advertisement

Bishop juga meminta belas kasihan Jokowi dan segenap masyarakat Indonesia.

“Saya meminta Presiden Jokowi dan segenap rakyat Indonesia agar memberi belas kasih dan pengampunan untuk mereka [Chan dan Sukumuran]” pinta Bishop.

Sebelumnya, gerakan Koin untuk Australia mencuat, karena pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott yang menyinggung rakyat Indonesia. Dalam pernyataan Abbott yang kontroversial tersebut, ia menyangkut-pautkan urusan bantuan Australia saat Tsunami Aceh, dengan pembatalan hukuman mati Chan dan Sukumuran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif