Soloraya
Kamis, 26 Februari 2015 - 18:55 WIB

HARGA BERAS MEROKET : Beras Mahal, Bupati Klaten Tolak OP Beras

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sunarna (Dok/JIBI/Solopos)

Harga beras meroket namun Bupati Klaten justru menilai hal itu mendongkrak pendapatan petani.

Solopos.com, KLATEN – Bupati Klaten Sunarna justru menanggapi positif kenaikan harga beras yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat. Menurut Sunarna, hal itu bisa mendongkrak penghasilan petani sehingga ia tidak akan mengadakan operasi pasar.

Advertisement

“Naiknya harga beras ini merupakan kabar baik untuk para petani karena mereka bisa menikmati penghasilan yang lebih besar. Jadi, saya tidak sepakat jika ada rencana operasi pasar. Apalagi dalam waktu dekat di Klaten memasuki panen raya sehingga stok beras melimpah,” katanya saat ditemui wartawan seusai peresmian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Kamis (26/2/2015).

Sunarna menambahkan sebelumnya para petani tidak diuntungkan karena harga gabah kering hanya Rp4.400 per kilogram (kg) dan harga beras Rp9.500/kg. Sedangkan saat ini harga gabah kering giling naik menjadi Rp5.600/kg dan harga beras menjadi Rp10.000/kg.

Bupati menegaskan meskipun harga beras tersebut terus merangkak naik, ia tetap tidak akan mengadakan operasi pasar. Sebab, Kabupaten Klaten merupakan salah satu penghasil beras terbesar di wilayah Jawa Tengah sehingga ia ingin para petani bisa menikmati keuntungan naiknya harga beras tersebut.

Advertisement

“Kalau harga beras terus merangkak naik, kehidupan ekonomi para petani di Klaten bisa lebih sejahtera. Kami tidak khawatir kekurangan beras karena Klaten merupakan salah satu penyangga ketersediaan beras di Jawa Tengah,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kenaikan harga beras di Klaten berlangsung secara bertahap yakni Rp200-Rp500 per kilogram. 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif