Soloraya
Kamis, 26 Februari 2015 - 17:30 WIB

DEMAM BATU AKIK : PNS Sragen Wajib Pakai "AKIK"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi batu akik (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Demam batu akik juga melanda Sragen. Namun PNS Sragen kini mengenal “AKIK” yang beda dengan batu perhiasan itu.

Solopos.com, SRAGEN — Pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Sragen wajib menggunakan AKIK yang merupakan singkatan dari Amanah Kerja Inovatif Kreatif, selama bekerja.

Advertisement

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Sragen, Agus Fatchurrahman, saat memberikan sambutan dalam acara slup-slupan Kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Kamis (26/2/2015). Pejabat dan pegawai Disparbudpor Sragen menempati gedung bekas Kantor Panwaslu Sragen di Jl. Diponegoro Sragen. Sebelumnya mereka berkantor di dekat Gedung DPRD Sragen.

“Supaya Sragen lebih maju lagi, kualitas kinerja pemerintahan meningkat, PNS harus selalu mengenakan AKIK. Dalam bekerja harus Amanah Kerja Inovatif dan Kreatif,” tutur dia.

Agus Fatchurrahman menilai kinerja jajaran Disparbudpor masih bisa ditingkatkan. Salah satunya dengan kreatif dalam menggali dan mengembangkan potensi-potensi seni dan pariwisata. Keberadaan kantor baru yang lebih representatif diharapkan memacu kinerja jajaran Disparbudpor. “Tugas kita mendorong pengembangan beragam potensi seni dan pariwisata,” imbuh dia.

Advertisement

Terpisah, Kepala Disparbudpor Sragen, Purwadi Joko Haryanto, menyatakan kesiapannya memacu kinerja jajarannya dalam menggali potensi-potensi seni lokal Bumi Sukowati. Dia mengakui masih banyak potensi kesenian dan budaya yang belum dikembangkan secara optimal.

“Kinerja akan lebih baik bila ada sinerji antar pegawai,” tutur dia. Di sisi lain, tasyakuran pindahan kantor Disparbudpor diisi dengan pameran batu akik. Bupati dan pejabat Forum Pimpinan Daerah (FPD) Sragen menyempatkan diri melihat pameran.

Sejumlah pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Sragen juga melihat-lihat batu akik. Bahkan Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri, membeli beberapa batu akik.

Advertisement

Salah seorang pedagang batu akik, Diki, ditemui Solopos.com, menuturkan batu akik dari Sragen belum begitu diminati. “Kebanyakan calon pembeli mencari batu akik dari luar,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif