Soloraya
Kamis, 26 Februari 2015 - 03:10 WIB

BATU AKIK SANGIRAN : Akik Sangiran Mulai Dilirik

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang penjual batu akik Sangiran, Kabul, 43 (kanan) melayani calon pembeli di kiosnya di Jalan Raya Sangiran, Rabu (25/2). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Batu akik Sangiran ikut menggeliat seiring dengan demam batu akik yang kini tengah melanda Indonesia.

Solopos.com, SRAGEN – Fenomena melejitnya batu mulia (akik) di Tanah Air beberapa waktu terakhir dimanfaatkan warga Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, untuk turut mengais rejeki.

Advertisement

Warga, utamanya para pengrajin suvenir, ramai-ramai berburu berbagai jenis batu yang ada di kali. Batu-batu tersebut lantas diolah menjadi batu akik, dan diperjualbelikan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Krikilan, batu akik yang dijual warga seperti batu akik petir Sangiran, batu fosil Sangiran, batu Lintang Sangiran, batu pancawarna Sangiran, dan batu meteor Sangiran.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Krikilan, batu akik yang dijual warga seperti batu akik petir Sangiran, batu fosil Sangiran, batu Lintang Sangiran, batu pancawarna Sangiran, dan batu meteor Sangiran.

Ada juga batu akik kecubung Sangiran, batu Naga Sui Sangiran, serta batu Sumsum Mani Gajah Sangiran. Batu akik karya para pengrajin dijual dengan harga di atas Rp100.000 per butir.

Salah seorang penjual batu akik Sangiran, Kabul, 43, menuturkan, terdapat lebih dari 20 penjual batu akik di wilayah Sangiran. “Ada yang jualan di kios museum dan di pinggir jalan,” tutur dia.

Advertisement

Sedangkan untuk bebatuan yang lain diakui Kabul sudah ada di daerah lain, seperti batu lintang. Tapi menurut dia batu lintang Sangiran lebih kuat. dan mengkilap.

“Untuk batu fosil ada motif-motifnya, ada yang seperti motif tengkorak. Unik dan khas Sangiran. Para pendatang pun mulai ramai menanyakan batu akik khas Sangiran,” imbuh dia.

Penuturan senada disampaikan pengrajin batu akik Sangiran, Agus Triyanto, warga RT 09, Krikilan. Menurut dia karakteristik batu akik Sangiran beda dengan batu dari daerah lain.

Advertisement

Kendati belum ramai dibicarakan di wilayah Soloraya, menurut dia cukup banyak wisatawan Museum Sangiran yang penasaran dengan bentuk dan kualitas batu akik kekayaan Situs Sangiran.

Agus dan Kabul berharap Pemkab Sragen membantu mendorong pemasaran batu akik kekayaan Situs Sangiran. “Batu ini kan kekayaan Sragen, Pemkab harus bantu,” tutur Agus.

Terpisah, Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo, mengatakan batu akik Sangiran yang dijual para pengrajin bukan berasal dari fosil tulang hewan-hewan zaman purbakala.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif