Soloraya
Kamis, 26 Februari 2015 - 16:55 WIB

ANGKUTAN MASUK JURANG KARANGANYAR : Sopir Meninggal, Polisi Hentikan Penyidikan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Angkutan umum pedesaan berpelat nomor AD 1172 F rute Matesih-Karangpandan melalui Girilayu terjun bebas ke jurang sedalam 20 meter di Dukuh Banjar Desa Gerdu Karangpandan, Rabu (11/2) pukul 06.30 WIB. (Sri Sumi Handayani /JIBI/Solopos)

Angkutan masuk jurang Karanganyar pada Rabu (11/2/2015) menyebabkan 1 pelajar tewas di lokasi kejadian. Polisi menghentikan penyidikan karena sopir angkutan meninggal.

Solopos.com, KARANGANYAR – Polisi menghentikan penyidikan terkait kecelakaan angkutan umum yang masuk jurang di Desa Gerdu, Karangpandan, Karanganyar. Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) diterbitkan Polres Karanganyar karena sopir angkutan meninggal dunia beberapa hari setelah terjadinya kecelakaan.

Advertisement

Kasat Lantas Polres Karanganyar, AKP Bambang Erwadi, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, mengatakan sopir angkutan umum, Supatno, meninggal di rumah sakit tiga hari pascaterjadinya kecelakaan.

“Mestinya yang menjadi tersangka kan sopir. Tapi sopir meninggal dunia. Maka SP3 kami keluarkan,” kata dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (26/2/2015).

Untuk diketahui, angkutan umum perdesaan jurusan Matesih-Karangpandan masuk jurang di Banjar Desa Gerdu, Karangpandan, Karanganyar, Rabu (11/2/2015). Satu penumpang tewas dalam kejadian itu. Setelah kecelakaan, sebagian korban dilarikan ke RSUD Karanganyar, termasuk sopir angkutan.

Advertisement

Namun menurut Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Karanganyar, Ita Kusumawati, sopir angkutan umum yang mengalami kecelakaan hanya dirawat di RSUD Karanganyar semalam, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Oen di Solo.

Sementara itu marketing Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta, Junita Tandiyono, kondisi sopir angkutan saat masuk ke IGD sudah dalam kondisi parah.

“Pasien masuk tanggal 12 Februari dan meninggal pada 14 Februari. Keterangan dokter jaga di ICU, kondisi pasien saat masuk cedera kepala dan patah tulang rusuk. Sudah dibantu dengan alat pernafasan. Ketika akan dilakukan tindakan rontgen dan CT-scan sudah tidak bisa. Pasien meninggal di ICU,” kata dia saat dihubungi

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif