SOLOPOS.COM - Simon Santoso Langsung Tumbang di Babak Pertama Yonex German Open 2015 (Badmintonindonesia.org)
Yonex German Open 2015 telah dimulai. Simon Santoso langsung tersingkir di babak pertama.
Solopos.com, MULHEIM — Simon Santoso langsung tumbang di babak pertama Yonex German Open 2015. Simon dikalahkan pemain Hongkong, Wong Wing Ki, dua set langsung, 17-21 dan 16-21, Selasa (24/2/1015), di Mulheim, Jerman.
Simon Santoso dikalahkan Wong Wing Kie dalam waktu 40 menit, dalam Yonex German Open 2015. Simon mengaku banyak melakukan kesalahan sendiri.
“Saya bermain kurang bagus. Saya banyak melakukan kesalahan sendiri, main kurang sabar dan terburu-buru,” kata Simon Santoso, seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org, Rabu (25/2/2015).
Ini adalah kekalahan pertama bagi Simon Santoso atas Wong. Di empat pertemuan sebelumnya, Simon selalu dapat memenangkan pertandingan. Namun, dalam ajang Yonex German Open 2-15, Wong Wing Ki lebih siap.
“Wong Wing Ki bermain lebih agresif dan rapi. Saya banyak mati sendiri, jadi dia lebih percaya diri,” ungkap Simon.
Game pertama berlangsung cukup ketat. Kejar mengejar angka terus dilakukan keduanya. Namun, saat menyentuh angka 17, Simon Santoso justru terus tertahan tanpa perlawanan. Ia terus melakukan kesalahan sendiri. Penampilannya di Yonex German Open 2015 ini memang jauh dari harapan.
Di awal babak kedua, Simon Santoso sempat membuka peluang dengan unggul 10-6. Namun, permainan Simon terus menurun, dan Simon Santoso terpaksa menerima kekalahannya dari Wong Wing Ki dalam Yonex German Open 2015.
Kekalahan di babak pertama Yonex German Open 2015, tidak membuat Simon Santoso menyerah begitu saja. Simon Santoso langsung bersiap untuk menghadapi turnamen Yonex All England Open 2015, minggu depan.
Berbeda dengan Simon Santoso, tunggal putra Indonesia lainnya, Dionysius Hayom Rumbaka, berhasil melaju ke babak kedua Yonex German Open 2015. Hayom mengalahkan pemain Taiwan, Hsu Jen Hao, 21-10, 10-21 dan 21-18.
Di babak kedua Yonex German Open 2015, Hayom akan berhadapan dengan pemain Ukraina, Valeriy Atrashchenkov.