News
Rabu, 25 Februari 2015 - 09:55 WIB

SOLO GREAT SALE 2015: Otomotif Sumbang Transaksi Rp3,5 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Agenda Solo Great Sale 2015 (Twitter.com/@GreatSoloSale)

Solo Great Sale digelar 1-28 Februari 2015. Hingga kini transaksi tercatat lebih dari Rp15,2 miliar.

Solopos.com, SOLO – Pelaksanaan Solo Great Sale (SGS) 2015 telah memasuki pekan keempat. Panitia SGS 2015 mencatat otomotif menyumbang penjualan terbanyak, yakni mencapai Rp3,5 miliar hingga Senin (23/2/2015).

Advertisement

Ketua Panitia SGS 2015, Gareng Sri Haryanto, menyampaikan memasuki pekan terakhir SGS, transaksi tercatat lebih dari Rp15,2 miliar. Saat ini sudah lebih dari 8.000 smart card dibagikan kepada masyarakat dengan poin terkumpul sebanyak 145.000 poin.

Namun data tersebut diperkirakan hanya 30%-40% dari transaksi riil.

Gareng menyampaikan minimnya masyarakat yang menukarkan poin dinilai karena layanan smart card tidak dilayani langsung di masing-masing tenant. Hal tersebut dinilai membuat konsumen enggan untuk mencatatkan transaksi dan menukarkan poin.

Advertisement

“SGS ini baru kali pertama dilakukan jadi kami sadar ada beberapa kekurangan. Hal itu akan terus diperbaiki ke depannya. Namun kami optimistis hingga penutupan SGS pada Sabtu [28/2/2015] pukul 20.00 WIB, target akan tercapai,” ungkap Gareng saat ditemui wartawan di kawasan Tipes, Serengan, Solo, Selasa (24/2/2015).

Wakil Ketua SGS 2015, David R. Wijaya, menyampaikan teknologi yang digunakan sangat baik karena bisa mencatat jumlah transaksi dan mengetahui karakter serta segmen konsumen yang datang ke Solo.

Namun dia mengakui cukup sulit menerapkan hal tersebut secara ketat karena terbatasnya titik penukaran smart card dan poin. Oleh karena itu, untuk pelaksanaan SGS pada tahun depan, pihaknya berencana menambah titik layanan.

Advertisement

Tenant pun diharapkan aktif dalam penerapan teknologi tersebut.

Wakil Ketua SGS 2015 lainnya, Daryono, menuturkan meski belum ada hitungan pasti mengenai jumlah wisatawan yang masuk. Namun saat weekend dikatakan banyak masyarakat dari luar kota, seperti Madiun, Jogja, dan Semarang yang berkunjung ke Solo, terutama di pusat perbelanjaan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Eny Tyasni Suzana, mengaku optimistis acara ini berdampak pada tingkat kunjungan wisata.

Menurut dia, berdasarkan sampel dari salah satu hotel bintang tiga di Solo tercatat ada kenaikan okupansi sekitar 20% jika dibandingkan bulan sebelumnya. Padahal okupansi Februari biasanya lebih rendah jika dibandingkan Januari. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif