Lifestyle
Rabu, 25 Februari 2015 - 04:40 WIB

KULINER SOLO : Resto di Klaten Ini Punya Menu Sop Buntut Jempolan

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sop buntut Dapoer Kedhaton Solo dengan sambal kecap (Dok/JIBI/Solopos)

Kuliner Solo yang patut Anda coba kali ini adalah sop buntut.

Solopos.com, SOLO – Kuliner Soloraya yang boleh Anda coba adalah menu sop buntut di Mubarok Resto. Kata sup/soup atau sop berasal dari kata soupe (Perancis) yang berarti bermacam-macam bahan makanan yang ditambahkan kaldu atau cairan. Kuliner sop atau sup adalah masakan berkuah dari kaldu yang dibuat dengan cara mendidihkan bahan dan biasanya diberi bumbu serta bahan lainnya untuk menambah rasa. Bahan yang terdiri atas daging, sayur, atau kacang-kacangan direbus sampai membentuk sari.

Advertisement

Kuliner sop sendiri memiliki banyak varian dan salah satu varian sup yang digemari banyak orang adalah sup buntut [ekor] sapi. Kelezatan sop buntut memang tak ada matinya alias bikin ketagihan. Sup ini memang menggunakan daging sekaligus tulang pada bagian ekor sapi.

Salah satu rumah makan di Soloraya, yang menyediakan menu sop buntut ini adalah Mubarok Resto yang terletak di jalan Jogja-Solo Km 4,5 Ngaran, Mlese, Klaten. Solopos berkesempatan mencicipi makanan tersebut, Kamis (19/2/2015). Setelah menunggu beberapa menit, sop buntut terhidang di meja saji.

Advertisement

Salah satu rumah makan di Soloraya, yang menyediakan menu sop buntut ini adalah Mubarok Resto yang terletak di jalan Jogja-Solo Km 4,5 Ngaran, Mlese, Klaten. Solopos berkesempatan mencicipi makanan tersebut, Kamis (19/2/2015). Setelah menunggu beberapa menit, sop buntut terhidang di meja saji.

Sop itu berisi potongan daging dan tulang ekor sapi serta potongan kentang yang empuk. Bumbu-bumbu seperti jahe, kapulaga, kayu manis, daun bawang, cengkeh, pokak, lada, bawang putih goreng serta bawang merah goreng menciptakan aroma yang menggugah selera.

Sementara potongan daun seledri dan wortel matang yang diiris melintang membuat hidangan itu semakin menarik untuk disantap.

Advertisement

Makanan itu menjadi lebih lengkap saat disantap dengan seporsi nasi putih pulen yang dihiasai bawang goreng pada bagian atas.

Pedas

Bagi pengemar pedas, potongan cabai hijau bisa ditambahkan pada sop tersebut. Begitu juga bagi konsumen yang doyan dengan sensasi rasa agak kecut, rumah makan itu menyediakan potongan jeruk nipis dalam paket porsi sop buntut. Seporsi sop buntut dihargai Rp20.000.

Advertisement

Pemilik Mubarok Resto, Naryono, mengatakan rumah makan itu menyajikan berbagai masakan khas Jawa. Selain sop buntut dan babat bacem, terdapat pula menu lain seperti asem-asem, empal daging sapi dan ayam, dan bebek goreng serta bakar.

“Resto ini bisa digunakan untuk pertemuan-pertemuan. Kapasitasnya mencapai 400 orang,” ujar warga Temuwangi, Pedan, Klaten itu saat berbincang dengan Solopos, Kamis.

Selain di Mubarok Resto, menu sop buntut juga disediakan Rumah Makan Dapoer Kedhaton. Rumah makan itu adalah rumah makan milik istri Bupati Wonogiri, Tsabita Danar Rahmanto. Letaknya di Jl. Yudhistira No. 5, Serengan, Solo. Di resto tersebut, seporsi sop buntut dijual dengan harga Rp35.000.

Advertisement

Rasanya juga lezat. Paduan bumbu-bumbu mampu menciptakan aroma yang menggugah selera. Saat diseruput, kuah sop yang dicampuri lengkuas dan merica itu memberikan efek hangat pada tenggorokan. Menu itu cocok disantap saat musim dingin atau hujan karena efeknya yang mampu menghangatkan tubuh.

Manajer Dapoer Kedhaton, Atik Mulyati, 47, mengatakan pihaknya mengutamakan kualitas pada tiap hidangan yang disajikan. Resto itu juga menawarkan sensasi Jawa pada cita rasa, aroma, dan nuansa yang bisa dinikmati konsumen.

“Kami ingin memberikan yang terbaik untuk konsumen,” ujarnya kepada Solopos, Kamis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif