Soloraya
Rabu, 25 Februari 2015 - 01:10 WIB

KEBIJAKAN PEMKAB : Bupati Wonogiri Ngotot Terbitkan SE Pemakaian Batu Akik

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon pembeli melihat koleksi batu mulia saat berlangsung pameran batu mulia Indonesia Gems Lover Expo 2013 di XT Square, Jalan Veteran, Jogja, Kamis (5/12/2013). Pameran yang berlangsung hingga 8 Desember tersebut untuk mengakomodasi pecinta batu mulia dari berbagai daerah.(Harian Jogja/Gigih M. Hanafi/JIBI)

Kebijakan pemkab Wonogiri menerbitkan SE pemakaian batu akik untuk PNS menuai pro dan kontra.

Solopos.com, WONOGIRI — Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, berkukuh menerbitkan surat edaran (SE) tentang imbauan pemakaian batu akik di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Wonogiri meski mendapat kritik dari kalangan legislator.

Advertisement

Pencanangan atau launching pemakaian batu akik itu akan dilakukan saat pembukaan pameran batu mulia di Gedung Giri Wahana, Kompleks GOR Giri Mandala, Wonogiri, Jumat (27/2/2015). Hal itu disampaikan Danar saat ditemui Solopos.com di rumah dinasnya seusai melantik lima pimpinan Baznas Wonogiri, Selasa (24/2/2015).

“PNS tidak lagi berpenghasilan kecil. Kesejahteraan PNS sudah meningkat dibanding era sebelum reformasi sehingga untuk membeli batu mulia tidak sulit. Harga batu mulia lokal Wonogiri bervariasi mulai Rp200.000 hingga jutaan rupiah. Pembeli tinggal memilih sesuai kemampuan,” jelas dia.

Bupati mengatakan salah satu tujuan penerbitan SE itu adalah mendorong PNS Wonogiri memakai produk olahan lokal sehingga pengrajin mendapatkan penghasilan. Namun demikian, tidak ada sanksi bagi PNS yang tak mengenakan batu akik.

Advertisement

“Jumat lusa kami launching fire opal Wonogiri menjadi produk asli Wonogiri. Fire opal Wonogiri merupakan batu standar nasional setengah permata,” jelas Bupati.

Di sisi lain, Bupati meminta wargam tidak melakukan penambangan bahan baku fire opal di lahan Perhutani wilayah Tirtomoyo. “Tunggu kebijakan Pemkab. Saat ini Pamkab Wonogiri tengah berkomunikasi dengan Perhutani untuk memanfaatkan bahan baku batu mulia di daerah Manggal, Tirtomoyo. Bisakah hutan lindung itu diubah menjadi hutan produksi? Kerja sama antara Pemkab Wonogiri dengan Perhutani diperlukan agar lingkungan hidup tetap terjaga,” kata dia

Bupati mendorong dinas terkait menerbitkan sertifikat bebatuan mulia lokal Wonogiri. Penerbitan sertifikat batu mulia lokal Wonogiri bisa dilakukan bekerja sama dengan pihak ketiga.

Advertisement

“Ada tujuh varian fire opal di Wonogiri, yakni berwarna yang berwarna merah, redish orange, orange, kuning, hijau, biru, dan putih,” jelas dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Suharno, belum diminta membuat draf surat edaran (SE) berisi imbauan pemakaian batu mulia bagi PNS Wonogiri. Diberitakan sebelumnya, rencana penerbitan SE berisi imbauan pemakaian batu mulia atau akik bagi PNS Wonogiri dikritik kalangan legislator.

Kalangan PNS pun tak semuanya menyambut positif rencana penerbitan SE tersebut. Sebagian PNS menilai batu akik hanyalah perhiasan sehingga pemakaiannya tidak perlu dipaksakan. 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif