News
Selasa, 24 Februari 2015 - 16:55 WIB

Jokowi Ngaku Deg-Degan saat Dipanggil Bawaslu pada Pilpres 2014

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Presiden Jokowi mengaku pernah dipanggil Bawaslu pada Pilpres lalu.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat dipanggil Badan Pengawas Pemilu saat masih menjadi kandidat presiden beberapa waktu lalu. Gara-garanya, pidato Jokowi seusai pengambilan nomor urut di KPU terkesan mengajak coblos nomor dua.

Advertisement

Saat itu pidato Jokowi tersebut menjadi komoditas politik dan bergulir sampai pelaporan ke Bawaslu oleh lawannya. Hingga akhirnya Jokowi memenuhi panggilan dan mendatangi kantor Bawaslu di Jl. M.H. Thamrin pada 7 Juni 2014.

“Saya ingat waktu masih jadi capres, ada surat dipanggil Bawaslu, kemringet saya,” katanya disambut tawa pimpinan dan anggota Bawaslu yang sedang beraudiensi dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (24/2/2015).

Saat di kantor Bawaslu Jokowi banyak menerima pertanyaan yang diajukan jajaran komisioner, salah satunya Nelson Simanjuntak yang kali pertama bertanya kepadanya.

Advertisement

“Tapi saat itu saya hadir deg-degan, saya ingat yang tanya waktu itu Pak Nelson,” kata Jokowi sambil memandang komisioner KPU yang hadir di tempat itu.

Nelson melontarkan pertanyaan seputar pidato yang berlangsung di kantor KPU. “Apakah Bapak menyampaikan kalimat ini. Saya kira ya,” kata Presiden mengingat kejadian yang sempat membuat suhu politik panas.

Akhirnya momen itu terlewati dan tidak ada masalah berarti.

Advertisement

Jokowi pun mengapresiasi kinerja Bawaslu karena memiliki ketegasan dalam mengawasi penyelenggaraan pemilu.

“Itulah saya kira ketegasan Bawaslu dengan ketegasan dan integritas yang ada dihormati dan direspeki oleh calon presiden dan cawapres kemarin,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif