Soloraya
Selasa, 24 Februari 2015 - 06:00 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Wonogiri Krisis Beras, Pemkab Membantah

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang karyawan Toko Rajawali, Terminal Angkudes Wonogiri, Prayit ‘Gogik’ menunjukkan dua sak beras jenis mentik yang dijualnya, Senin (23/2/2015). Stok beras di tokonya habis sepekan terakhir. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Harga kebutuhan pokok awal pekan ini Wonogiri dipengaruhi kelangkaan beras di pasar setempat. Beras rajalele naik dari Rp12.500/kg menjadi Rp15.000/kg, sedangkan IR64 naik dari Rp10.000/kg menjadi Rp12.000/kg.

Solopos.com,WONOGIRI — Pasar Wonogiri mengalami kelangkaan stok beras dalam tiga hari terakhir. Harga kebutuhan pokok itu pun naik seiring krisis beras tersebut. Beras rajalele misalnya naik dari Rp12.500/kg menjadi Rp15.000/kg, sedangkan beras IR64 naik dari Rp10.000/kg menjadi Rp12.000/kg.

Advertisement

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri segera mengoordinasikan krisis beras tersebut dengan Kantor Ketahanan Pangan (KKP). Demi menekan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut, Pemkab Wonogiri merencanakan operasi pasar (OP).

Kepala KKP Wonogiri, Pranowo, melalui Kasi Ketersediaan dan Diversifikasi Pangan KKP Wonogiri, Haryadi, ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (23/2/2015), menjelaskan stok cadangan pangan cukup. “Saat ini di gudang masih menumpuk gabah siap giling sejumlah 18,08 ton apabila dijadikan beras menjadi 12 ton.”

Advertisement

Kepala KKP Wonogiri, Pranowo, melalui Kasi Ketersediaan dan Diversifikasi Pangan KKP Wonogiri, Haryadi, ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (23/2/2015), menjelaskan stok cadangan pangan cukup. “Saat ini di gudang masih menumpuk gabah siap giling sejumlah 18,08 ton apabila dijadikan beras menjadi 12 ton.”

Lebih lanjut, Haryadi menyatakan selain di gudang KKP stok GKG (gabah kering giling) juga tersebar di gudang pangan masyarakat di 23 kecamatan dari 25 kecamatan di Wonogiri. “Cadangan GKG di 23 gudang cadangan pangan masyarakat tersedia 24 ton. Jadi kapan digelar OP, KKP siap namun harus menunggu sepekan untuk menggilingkan gabah menjadi beras terlebih dahulu.”

Sulit Didapat
Haryadi menjelaskan OP siap dilakukan jika kelangkaan beras terjadi di Wonogiri. Haryadi menolak anggapan beras di Wonogiri langka. Haryadi menegaskan, keberadaan beras sulit didapat karena pasokan tidak selancar hari-hari sebelumnya.

Advertisement

“Kemungkinan, salah satu kesulitan mencari beras karena petani belum panen atau pedagang beras belum mendapatkan pasokan. Paling tepat OP dilakukan di MT II karena bulan Maret atau April petani sudah panen padi,” katanhya.

Terpisah, Kepala Disperindagkop dan UMKM Wonogiri, Guruh Santoso mengatakan kenaikan harga beras sudah terpantau sejak sepekan terakhir. “Yang jelas di Wonogiri belum terjadi kelangkaan beras tetapi beras sulit didapat. Apalagi beras termasuk barang pasar bebas sehingga dimungkinkan terjadi permainan distributor. Disperindagkop dan UMKM Wonogiri segera berkoordinasi dengan KKP untuk penjadwalan OP.”

Mantan Kepala Dispertan Wonogiri menyatakan seretnya pasokan berat terjadi setiap tahun. “Ketersendatan pasokan karena petani belum panen padi. Penyebab lain kemungkinan stok beras dikirim ke daerah bencana alam sebagai prioritas penanganan agar tidak terjadi bencana kelaparan. Yang jelas, setiap tahun terjadi masa paceklik.”

Advertisement

Terserang Hama
Guruh memprediksi sebulan lagi petani sudah panen padi dengan produksi turun karena tanaman padi terserang hama atau terendam air. Terpisah, pedagang beras di Terminal Angkudes Wonogiri, Sri Hartini, 64, mengaku sudah sepekan tidak mendapat pasokan beras.

“Hari ini tinggal dua sak beras jenis mentik yang kami jual. Satu sak berisi lima kilogram beras dengan harga Rp60.000 per sak.”

Sri Hartini mengaku tidak curiga akan terjadi keterlambatan pasokan beras di saat pembeli memesan beras di tokonya. “Satu pekan lalu pembeli tidak pernah menawar harga beras yang kami tawarkan. Saya tidak curiga kok harga berapa pun dibeli pembeli. Ternyata hari ini stok beras tinggal dua sak.”

Advertisement

Pantauan Solopos.com di Pasar Wonogiri, harga beras jenis IR64 naik Rp2.000/kg. Harga semula Rp10.000/kg kini menjadi Rp12.000/kg, sedangkan beras rajalele naik dari Rp12.500/kg menjadi Rp15.000/kg. Beras dalam kemasan isi 25 kg yang dijual Rp250.000/sak kini dijual Rp275.000/sak, sedangkan beras mentik kemasan 5 kg yang semula Rp60.000/sak, kini dijual Rp75.000/sak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif