Lifestyle
Minggu, 22 Februari 2015 - 22:50 WIB

FASHION SHOW : Wow, 3 Desainer Muda Ini Pamerkan Karya Anyar

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Model memperagakan baju rancangan, Monique Gracia, saat acara Fashion Show di The Sunan Hotel Solo, Selasa (17/2). Fashion show bertajuk Young Urban Ethnic tersebut menampilkan 18 karya dari tiga designer muda dalam rangka memeriahkan HUT ke-270 Kota Solo. (JIBI/Solopos/Ivanovich Aldino)

Fashion show yang digelar di The Sunan Hotel Solo, menampilkan karya tiga desainer muda Solo.

Solopos.com, SOLO – The Sunan Hotel Solo kembali menggelar fashion show bertema Young Urban Ethnic di Narendra Indo Asia Dining The Sunan Hotel Solo, Selasa (17/2/2015). Peragaan busana itu menampilkan karya tiga desainer muda, yaitu Robin Karebet, 21, Monique Gracia, 22, dan Arifiani Dyah, 26.

Advertisement

Sebagai pembuka peragaan busana atau fashion show tersebut, Robin menampilkan enam busana bernuansa batik dengan tema Summer Queen. Rancangan Robin itu didominasi batik motif bunga dengan warna-warna cerah, seperti merah, biru, dan kuning. “Saya pilih motif bunga karena motif ini banyak disukai perempuan dan anak muda,” jelas Robin saat jumpa pers sebelum fashion show dimulai.

Berikutnya, ditampilkan enam busana rancangan Monique Gracia. Mahasiswi Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini mengusung tema The Garden Lady. Moniq yang kali ini menggandeng Batik Agung Wibowo, menampilkan busana dengan cutting model bunga seperti bunga tulip dan mawar. Kain batik motif kawung menjadi pilihan Moniq untuk rancangannya kali ini.

“Saya menampilkan rancangan yang berkarakter fresh, young and playful dengan menonjolkan permainan cutting kerah geometris dan rok pendek yang terinspirasi dari bunga,” jelas Moniq.

Advertisement

Pada bagian akhir, ditampilkan enam koleksi Arifiani Dyah yang memiliki brand Fiifey Party Outfit. Fiifey, panggilan akrabnya, menampilkan atasan model kebaya yang modern dipadu batik pekalongan yang kaya warna sebagai bawahan.

“Saya sengaja pakai batik pekalongan agar bisa menawarkan busana dengan harga yang pas dengan kantong anak muda,” ungkap Fiifey.

Seperti biasa, Fiifey mengangkat kebaya sebagai kekuatan karyanya. Dengan kebaya berkerah halterneck, Fiifey membuktikan bahwa kebaya dapat terlihat modern tanpa melupakan akar tradisi. Salah satu koleksinya, yakni kebaya warna emas dipadu bawahan batik warna hijau yang bagian belakangnya panjang dan bagian depannya pendek.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif