News
Sabtu, 21 Februari 2015 - 19:49 WIB

SOLO CARNAVAL 2015 : Nyeker, 270 Orang Berbusana Jawa Bergerak ke Jantung Kota Solo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penari menampilkan wayang kolosal saat Solo Carnaval 2014 di Jl. Jenderal Sudirman, Solo, Sabtu (22/2) malam. Acara untuk memperingati hari ulang tahun ke-269 Kota Solo tersebut menampilkan 1000 penari dan pemusik dengan lakon Darmaning Satiyo. (ardhiansyah IK/Solopos)

Solo Carnaval 2015 tampil beda. Tanpa peserta utama di festival yang sama tahun sebelumnya, ratusan peserta menunjukkan ciri Jawa kuno.

Solopos.com, SOLO — Solo Carnaval 2015 dalam rangka HUT atau Hari Jadi Kota Solo ke-270, Sabtu (21/2/2015) malam, telah dimulai. Iring-iringan yang terdiri atas 270 orang mulai diberangkatkan pukul 19.30 WIB.

Advertisement

Laporan Putu Narendra kepada Solopos FM dari kawasan Ngarsopuro, menyebutkan ratusan peserta Solo Carnaval 2015 diberangkatkan dari kawasan dekat night market itu menyusuri Jl. Slamet Riyadi. Peserta bergerak ke arah timur menuju ke kawasan Jl. Jenderal Sudirman (Jensud).

Dalam hitungan 5, 4, 3, 2, 1, peserta yang dipimpin tim marching band mulai menyusuri jalur utama di Kota Solo itu. “Di sana akan ada pergelaran tari dan berbagai pertunjukan. Jumlah penari ada 270 orang,” kata Putu.

Di barisan terdepan, terdapat tim marching band dari Gita Pamong Praja. Mereka diikuti rombongan kereta kencana, dan ratusan peserta lainnya dengan berbagai kostum tradisional Jawa. Tampak para anak-anak dari berbagai sanggar tari di Solo mengenakan kostum pengantin Jawa zaman dahulu.

Advertisement

Yang menarik, seluruh peserta kali ini tidak mengenakan alas kaki alias nyeker. Hal ini menguatkan kostum Jawa zaman dahulu, khususnya rakyat yang sering tak mengenakan alas kaki.

Didukung cuaca yang cerah malam ini, ribuan orang tumpah ruah di Jl. Slamet Riyadi. Selain menikmati pertunjukan karnaval, mereka juga disuguhi berbagai menu jenang yang pernah muncul di Festival Jenang 2015 belum lama ini. Ada jenang suran, timbul, grendul, dan jenang tradisional lainnya yang diserbu massa malam ini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif