Entertainment
Kamis, 19 Februari 2015 - 08:30 WIB

FILM BARU : 2014, Menyoal “Siapa di Atas Presiden?”

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi poster film 2014 (Cicak2.com)

Film baru yang akan hadir di layar lebar Indonesia adalah 2014.

Solopos.com, SOLO – Dunia perfilman Indonesia kedatangan film baru garapan sutradara Hanung Bramantya berkolaborasi dengan sutradara Rahabi Mandra, bertajuk 2014.

Advertisement

Dilansir Metrotvnews, Selasa (17/2/2015), film baru 2014 ini akan diputar di sejumlah bioskop Indonesia pada Kamis (26/2/2015) mendatang.

Film 2014 tersebut mengangkat tema politik dan isu seputar korupsi, dengan mengadopsi latar situasi pemilihan presiden di 2014. Kabarnya, proses produksi 2014 menghabiskan dana sekitar Rp7 miliar.

Penggarapan film 2014 ini melibatkan pemain film Ray Sahetapy, Rudy Salam, Donny Damara, Rizky Nazar, Donna Harun, Maudy Ayunda, Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan, dan Akri ‘Patrio’. Dilansir Detik, Selasa lalu, film 2014 ini sebenarnya sudah siap ditayangkan pada 2014, namun baru mendapat jadwal penayangan di 2015 ini.

Advertisement

Sinopsis “2014”
Bagas Notolegowo yang diperankan oleh Ray Sahetapy dan Faisal Abdul Hamid yang diperankan Rudy Salim, mencalonkan diri sebagai presien. Bagas digambarkan sebagai politikus yang sangat menentang korupsi. Sikap beraninya, membuat Bagas justru terjebak dalam konspirasi politik jahat. Sementara itu, lawannya, Ray memanfaatkan situasi Bagas yang terjepit oleh skandal politik dengan mengatur strategi untuk merebut suara Bagas.

Di sisi lain, Jusuf Syahrir yang diperankan Deddy Sutomo yang masih menjabat sebaga Presiden RI tidak mampu berbuat banyak untuk mengendalikan kekacauan politik di Indonesia.

Situasi politik yang memanasa, tak ayal menyeret Ricky Bagaskoro, anak Bagas Notolegowo, yang diperankan oleh Rizky Nazar, untuk turut andil dalam aksi penyelamatan ayahnya. Akan ada sejumlah akting baku hantam dan penembakan antara Iptu Astri dan Satria yang masing-masing diperankan oleh Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto.

Advertisement

Poster Film 2014 (Cicak2.com)

Melalui film 2014 ini, Hanung berharap kaula muda tidak alergi dengan isu-isu politik, serta berani mengawal kepemimpinan presiden dan tidak sekadar memilih.

“Agar anak muda mengawal, bukan hanya sekadar memilih. Saya lihat, tahun 2014 itu anak muda aktif sekali di politik, bukan cuma Indonesia, tapi di seluruh dunia,” jelas Hanung pada Detik, seusai Press Screening di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (16/2/2015).

Film 2014 yang diproduksi Rumah Produksi Dapur Film dan Mahaka Pictures ini, dipandang cukup berani menampilkan isu politik di tengah polemik KPK versus Polri yang belum tuntas. Film tersebut seolah ingin mengajak penontonnya untuk berpikir dengan baik, tentang orang-orang di balik pemilihan presiden dan siapa yang berwewenang di proses kepemimpinan tiap presiden.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif