Soloraya
Rabu, 18 Februari 2015 - 19:15 WIB

PEMBUANGAN BAYI BOYOLALI : Tersangka Sempat Bekap Bayi Selama 5 menit

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tersangka, Siti Lailatun Nikmah, 20, (memakai baju biru) saat gelar perkara di Mapolres Boyolali, Rabu (18/2/2015). (Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Pembuangan bayi Boyolali di Klego terungkap. Tersangka tak lain ibu sang bayi yang masih berstatus mahasiswi semester V.

Solopos.com, BOYOLALI – Tersangka kasus pembuangan bayi yang terjadi di Dukuh Sumberagung RT 030/RW 005, Klego, Boyolali,  Siti Lailatun Nikmah, 20, mengaku sempat membekap bayi selama lima menit.

Advertisement

Pengakuan itu disampaikan Nikmah kepada penyidik dari Polres Boyolali. Nikmah hingga kini masih ditahan di Polres Boyolali.

Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono, mengatakan berdasarkan pengakuan tersangka, setelah berhasil melahirkan di dalam kamar mandi, tersangka meletakkan bayi itu di lantai bersamaan dengan ari-arinya. Karena panik tersangka sempat membekap mulut dan hidung bayi selama lima menit.

“Setelah dipastikan meninggal tersangka membersihkan  bungkus bayi tersebut dengan kain gorden berwarna hijau yang ada di kamar mandi, kemudian membuangnya di sungai yang terletak tak jauh dari rumah tersangka,” jelas Kapolres kepada wartawan di Mapolres Boyolali, Rabu (18/2/2015).

Advertisement

Kendati tersangka mengaku telah membekap korban, pihak kepolisian masih harus memastikan penyebab kematian bayi melalui proses autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensic dari RSUD dr. Moewardi Surakarta. “Terkait penyebab kematian kami masih tunggu hasil autopsi,” ungkap Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Budiarto, menambahkan.

Seperti diketahui kasus ini terbongkar setelah warga menemukan bayi perempuan pada Kamis (12/2/2015). Bayi tersebut ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan terbungkus kain gorden berwarna hijau. Warga kemudian melaporkan kejadian ini kepada petugas Polsek Klego.

Pada Sabtu (14/2) polisi berhasil menangkap Siti Lailatul Nikmah, mahasiswi IAIN Surakarta di rumah orang tuanya, setelah sebelumnya mendapatkan informasi dari warga yang curiga di kampungnya ada seorang perempuan yang mengalami pendarahan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif