News
Rabu, 18 Februari 2015 - 11:30 WIB

KPK VS POLRI : Pengamat: Tim Independen Sangat Mungkin Dapat Ancaman

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Syafii Maarif (JIBI/Solopos/Antara)

KPK vs Polri tak kunjung selesai. Pengamat menilai tim independen rawan mendapat ancaman karena lantang bersuara soal konflik KPK vs Polri.

Solopos.com, JAKARTA – Sikap Tim Konsultatif Independen yang berani bersuara lantang dalam menyikapi polemik Budi Gunawan dengan KPK, mungkin saja berbuah ancaman personal masing-masing anggotanya.

Advertisement

“Sangat mungkin [terima ancaman], mengingat mereka itu tokoh dan lantang bersuara,” kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Victor Silaen, di Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Dia mengatakan para anggota Tim Konsultatif Independen sebenarnya bisa meminta perlindungan kepada polisi jika benar ada ancaman yang diterima.

Tetapi melihat situasi saat ini, Victor mengimbau para anggota tim lebih baik mendekatkan diri kepada media dan masyarakat saja.

Advertisement

“Tidak surprised buat saya [kalau benar ada ancaman]. Mungkin Buya [Ketua Tim Konsultatif Independen Buya Syafii Maarif] juga dapat ancaman,” ujar dia.

Menurut Victor, apabila anggota tim menerima ancaman dan masih bisa bertahan maka sebaiknya menahan diri. Namun apabila ada ancaman yang ditujukan kepada keluarga sebaiknya diungkapkan kepada media.

“Kalau ancamannya sudah merembet ke anak dan istri terpaksa ungkap saja,” kata dia.

Advertisement

Sejauh ini, Tim Konsultatif Independen telah menyatakan sikapnya tetap pada rekomendasi awal agar Presiden tidak melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri meski yang bersangkutan telah dihapuskan status tersangka dalam putusan Praperadilan PN Jakarta Selatan.

Tim Konsultatif Independen memandang putusan Praperadilan tidak terkait dengan substansi sangkaan terhadap Budi Gunawan.

Selain itu Tim Konsultatif Independen mengharapkan Presiden berupaya agar Komjen Pol Budi Gunawan bersedia untuk mengundurkan diri dalam pencalonan Kapolri demi kepentingan bangsa dan negara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif