News
Rabu, 18 Februari 2015 - 09:55 WIB

INDUSTRI KEUANGAN : 56% Warga Jateng Belum Tersentuh Industri Jasa Keuangan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Otoritas Jasa Keuangan (JIBI/Solopos/Dok.)

Industri keuangan membidik masyarakat pedalaman.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 56% masyarakat di Jawa Tengah belum tersentuh industri jasa keuangan. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo berencana menggenjot pengenalan dan edukasi industri keuangan melalui penyuluh dan agen.

Advertisement

Kepala OJK Solo, Mulyadi, menyampaikan kebanyakan yang belum tersentuh industri keuangan adalah masyarakat yang berada di pedalaman. Hal tersebut bisa menjadi salah satu kekuatan baru bagi industri keuangan untuk melakukan ekspansi.

Dia mengakui jumlah nominal tidak besar tapi potensinya besar karena jumlahnya yang banyak dan apabila kuat bisa menjadi kekuatan besar bagi industri keuangan. Apalagi, kata dia, banyak produk yang dimiliki industri keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat tersebut.

“Pendekatan dan edukasi kepada masyarakat yang paling penting. Industri keuangan tidak perlu membuka kantor di sana, bisa menerapkan Laku Pandai [Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif] melalui agen. Kami saat ini juga menggandeng penyuluh,” ungkap Mulyadi kepada wartawan di The Sunan Hotel, Selasa (17/2/2015).

Advertisement

Dia menyampaikan melalui aturan yang baru, agen perbankan bisa membuka rekening bank dengan persyaratan mudah dan sederhana. Tabungan tersebut tidak dikenai biaya tapi jumlah tabungan terbatas.

Pemberian kredit juga bisa disesuaikan dengan kondisi masyarakat, seperti kredit bagi petani bisa dilakukan dengan pelunasan dilakukan saat panen.

Dia memaparkan perekonomian Indonesia pada 2012-2014 cenderung menurun. Oleh karena itu, mulai tahun ini, perekonomian nasional ditargetkan meningkat. Pertumbuhan ekonomi ini bisa diupayakan dengan memberi kredit untuk membantu pembanguan infrastruktur dan sarana prasarana ekonomi sehingga semakin banyak tenaga kerja yang terserap. 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif