News
Selasa, 17 Februari 2015 - 12:30 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Angin Ribut Solo hingga Pembuang Bayi Ternyata Mahasiswi IAIN

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 17 Februari 2015

Solopos hari ini memberitakan musibah angin ribut di Solo.

Solopos.com, SOLO – Identitas pelaku pembuang bayi di Dukuh Sumberagung, RT 030/RW 005, Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Boyolali, akhirnya terungkap. Pelaku ternyata menyandang status mahasiswi semester V IAIN Surakarta.

Advertisement

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (17/2/2015).

Kabar lain, Hujan deras disertai angin kencang merobohkan sejumlah pohon di wilayah Solo, Senin (16/2/2015) malam. Akibat kejadian tersebut dua pengendara sepeda motor tertimpa pohon dan mengalami luka ringan.

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 17 Februari 2015, berikut;

Advertisement

BENCANA ALAM: Angin Ribut Menerjang, Dua Orang Terluka

Hujan deras disertai angin kencang merobohkan sejumlah pohon di wilayah Solo, Senin (16/2) malam. Akibat kejadian tersebut dua pengendara sepeda motor tertimpa pohon dan mengalami luka ringan.

Pantauan Espos, Senin, ada empat lokasi pohon tumbang akibat diterjang angin. Empat lokasi tersebut yakni perempatan Panggung tepatnya di Jl. Kolonel Sutarto (Kelurahan Jebres), Jl. Tentara Pelajar, belakang Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), dan pertigaan Kodrankobong (Kelurahan Purwodiningratan).

Advertisement

(Baca Juga: 2 Pengendara Motor di Solo Tertimpa Pohon. Pohon Tumbang Pedaringan Digeser KSR PMI, Pohon Tumbang Kleco Merintangi Jalan)

PEMBUANGAN BAYI: Pelaku Seorang Mahasiswi

Identitas pelaku pembuang bayi di Dukuh Sumberagung, RT 030/RW 005, Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Boyolali, akhirnya terungkap.

Pelaku ternyata ibu kandung bayi itu yakni Siti Lalilatul Nikmah, 19. Siti merupakan warga setempat yang masih menyandang status mahasiswi semester V Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.

Dia ditangkap Petugas Polsek Klego pada Sabtu (14/2) di rumahnya yang terletak tak jauh dari lokasi ditemukannya bayi pada Kamis (12/2). Informasi yang diperoleh Espos, pelaku selama ini dekat dengan salah seorang pemuda yang merupakan tetangganya, bernama Syaiful, 25.

Berdasarkan pengakuan pelaku kepada polisi, bayi tersebut dilahirkan pada Rabu (11/2) sore di rumahnya. Saat itu pelaku hendak buang air besar (BAB) di toilet, tiba-tiba saat mengejan dia mengeluarkan bayi. Saat itu dia sempat membersihkan bayi tersebut di kamar mandi. Setelah bersih kemudian dia membungkusnya dengan kain gorden berwarna hijau dan membuangnya pada sore itu juga di kolong jembatan.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Budiarto, Senin (16/2), menjelaskan jika pelaku merupakan warga setempat yang merupakan mahasiswi sebuah PT di Sukoharjo.

Sebelum menangkap pelaku polisi terlebih dulu meminta keterangan sejumlah warga dan dokter di sejumlah rumah sakit. “Kami cari tahu ke rumah sakit dan warga, setelah kami telusuri ternyata pelaku periksa ke sebuah rumah sakit di Gemolong. Kami langsung cross check dengan mendatangi rumah pelaku, ternyata pelaku mengakui,” ungkap dia.

(Baca Juga: Begini Yunita Buang Bayi di RS Kustati, Pembuang Bayi di Klego Ternyata Mahasiswi IAIN Surakarta, Siapa Sangka Mahasiswi IAIN Ini Hamil dan Buang Bayinya)

UJIAN SISWA: Belajar Menguasai Panggung lewat Uji Kompetensi Karawitan

Alunan gamelan Jawa sayup terdengar dari dalam auditorium SMKN 8 Solo, Senin (16/2) pagi. Suara gending Gendreh terdengar merdu di ruangan tersebut. Belasan orang mengenakan pakaian kebaya dan beskap di panggung tampak piawai memainkan alat musik tradisional Jawa itu.

Sementara itu, ratusan pengunjung yang memadati auditorium di sekolah tersebut seakan tersihir oleh alunan musik gamelan tersebut. Meski dalam kondisi gelap, pengunjung tampak menikmati merdunya suara alat musik gamelan itu.

Ya, penyaji gamelan tersebut adalah siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Karawitan SMKN 8 Solo. Mereka sedang mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Karawitan di sekolah setempat.

Dengan pernak pernik panggung yang di setting sedemikian rupa, UKK Karawitan itu disulap menjadi pentas gamelan seperti sesungguhnya. Peserta ujian juga dihadapkan dengan ratusan pengunjung, baik dari siswa, masyarakat maupun pemerhati musik gamelan yang menyaksikan UKK.

Salah satu peserta Rendy Weraspati Ningsih, mengaku grogi saat tampil di atas panggung. Pasalnya, pagi itu adalah penampilan pertamanya menjadi sinden di panggung. Saking groginya, dia sempat lupa lirik gending gendreh

(Baca Juga: Demi Melestarikan Gamelan, Ejekan dan Jarak Tak Dihiraukan, Belajar Karawitan)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif