Teknologi
Selasa, 17 Februari 2015 - 13:45 WIB

#BOYCOTTBALI TRENDING TOPIC : Begini Pernyataan SID Soal Seruan Boikot Bali

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tulisan SID soal rencana pemboikotan Bali

#BoycottBali trending topic di Twitter pagi ini.  SID menganggap seruan boikot sudah berlebihan.

Solopos.com, BALI – I Gede Ari Astina atau biasa disapa Jerinx sepertinya ikut gerah dengan seruan pemboikotan Bali oleh Australia. Personel grup musik punk rock asal Bali, Superman Is Dead (SID), ini menilai seruan #boycottbali terlalu berlebihan.

Advertisement

Jerinx menguraikan kegelisahannya di akun media sosialnya. Di Twitter, Jerinx mengunggah tulisannya mengenai aksi boikot Bali. Saat ditilik Solopos.com, akun Twitter @SID_official ternyata jadi pengunggah pertama pernyataan ini.

“Sebagai masyarakat Bali, kami tidak punya kecenderungan rasis terhadap siapa pun. Sama sekali tidak. Namun menurut kami ide orang Australia yang akan memboikot Bali karena hukuman mati dua penyelundup narkota asal Australia yang diterima di tanah Indonesia, adalah sikap yang berlebihan,” katanya dalam tulisan itu.

Jerinx melanjutkan, dirinya tidak keberatan jika masyarakat Australia mengecam pemerintah Indonesia soal hukuman mati. “Ok, kami paham jika Australia meminta keringanan hukuman, tapi mengancam memboikot Bali?”

Advertisement

SID menuturkan keheranannya bagaimana Australia bisa berpikir Bali tak akan mampu bertahan tanpa turis dari negaranya.

“Yang ada malah kebalikannya,orang Australia yang tidak bisa hidup tanpa Bali. Di mana lagi mereka bisa pergi ke tempat yang begitu murah, dekat dan penuh dengan senyum ramah?” Tulis Jerinx dan kawan-kawan.

SID menganggap pemerintah Australia sama sekali tak menyadari dengan kenyataan bahwa kebanyakan orang Bali sebenarnya muak melihat cara beberapa turis Australia yang tidak menghargai warga lokal dan kebudayaan Bali.

Advertisement

“Mereka pikir dirinya raja dan semua bisa dibeli dengan dollar. Hal itulah yg membuat mereka terlalu percaya diri dan menganggap hukum di Indonesia bisa dibengkokkan hanya dengan ancaman boikot Bali,” tulis cuitan SID.

“Yg perlu dan HARUS mereka ketahui, kelakuan sebagian warga mereka di Bali sangat meresahkan dan Bali tidak perlu turis-turis sampah seperti itu! Kami WNI ketika bertamu ke negara kalian, selalu mematuhi segala hukum yg berlaku di sana. Dan kalian juga seharusnya melakukan hal yg sama ketika bertamu ke Bali. Bali tidak butuh sampah! Tidak ada negara yg butuh sampah. RESPECT! THATS WHAT WE ALL NEED!,” tulis SID.

Seperti diketahui, di jejaring sosial, seruan pemboikotan Bali oleh masyarakat Australia sedang marang. Hashtag #boycottbali bahkan menjadi salah satu topik terpopuler di Twitter.

Seruan ini bermula dari keputusan pemerintah untuk tetap mengeksekusi mati dua warga Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang dikenal sebagai “Bali Nine”.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif