Soloraya
Senin, 16 Februari 2015 - 03:10 WIB

PERTANIAN SUKOHARJO : Padi di Kudu Diserang Sundep dan Wereng Cokelat

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hama wereng pengisap tanaman padi (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertanian Sukoharjo diserang hama sundep dan wereng cokelat.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah petani di Desa Kudu, Kecamatan Baki, mengeluhkan serangan hama ulat sundep dan wereng cokelat pada tanaman padi mereka di areal pertanian Sukoharjo. Serangan hama ini membuat tanaman padi mereka rusak dan mati.

Advertisement

Salah seorang petani, Sugeng Widoraharjo, 60, mengatakan serangan ulat sundep dan wereng cokelat sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Ini mengakibatkan tanaman padi yang seharusnya sudah tumbuh setinggi 50 cm, kini hanya tumbuh sekitar 20 cm.

“Tanaman padi ini sudah berumur satu bulan, seharusnya sudah setinggi 50 cm. Padi ini saya tanam pada waktu yang sama dengan tanaman padi milik petani lain,” katanya saat diwawancarai Solopos.com sambil menunjuk tanaman padinya, Sabtu (14/2/2015).

Dia juga mengatakan ulat sundep menempel dan memakan batang padi hingga padi tersebut mati. Sedangkan wereng memakan daun padi, ini juga mengakibatkan padi tidak bisa tumbuh subur.

Advertisement

Ia memprediksi hasil panennya kali ini tidak maksimal. “Biasanya dengan sawah 1 hektare hasil panennya mencapai 4 ton. Tapi enggak tahu musim panen nanti. Soalnya kondisi tanamannya juga banyak yang mati,” ujar dia.

Sejauh ini ia hanya memberikan pupuk dan pestisida untuk mengurangi populasi hama ulat sundep dan wereng cokelat.

Sementara itu, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Baki, Suratno, 54, mengaku belum mendapat laporan dari petani terkait adanya serangan hama ulat sundep dan wereng cokelat.

Advertisement

Dia memastikan akan mengecek ke lapangan supaya mengetahui kondisi yang sebenarnya. Jika dibutuhkan, pemerintah akan mengusulkan bantuan pestisida.

“Sesuai rekomendari dari Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), kami akan usulkan pestisida sesuai jenis hama dan fase hamanya,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (15/2/2015).

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif