Soloraya
Senin, 16 Februari 2015 - 02:10 WIB

PASAR IR SOEKARNO SUKOHARJO : Sampah Pedagang Oprokan Sumbat Drainase Kampung

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Sukoharjo RT 002/RW 001, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo kerja bakti membersihkan drainase yang tersumbat sampah di kampung setempat, Minggu (15/2/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pasar Ir Soekarno Sukoharjo masih menyisakan masalah. Drainase kampung yang pernah digunakan pedagang oprokan pasar Ir Seokarno tersumbat sehingga menyebabkan genangan air saat hujan mengguyur wilayah itu. 

Solopos.com , SUKOHARJO — Drainase sepanjang lebih dari 1 km di tepi Jl Lettu Ismail di Kampung Sukoharjo RT 002/RW 001 tersumbat, akibat banyaknya sampah dari pedagang oprokan pasar Ir Seokarno Sukoharjo yang beroperasi di lokasi tersebut sejak tiga tahun lalu. Akibatnya drainase tidak dapat menampung akumulasi air jika hujan mengguyur, sehingga jalan tersebut selalu tergenang.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, pedagang oprokan yang beroperasi di jalan itu merupakan pedagang Pasar Ir. Soekarno. Kampung Sukoharjo berada di sisi selatan kurang dari 50 meter dari Pasar Ir. Soekarno. Para pedagang oprokan beralih ke Jl. Lettu Ismail sejak pasar direvitalisasi tiga setengah tahun lalu.

Warga sempat memprotes keberadaan para pedagang yang tak kunjung kembali ke pasar Ir Seokarno Sukoharjo setelah pasar beroperasi, 9 Januari 2015 lalu. Warga membentangkan spanduk berisi tuntutan agar mereka segera angkat kaki. Hingga akhirnya mereka bersedia pindah. Namun, kepindahan mereka masih ternyata menyisakan masalah.

Atas kondisi tersebut warga bergotong royong membersihkan sampah di saluran air dengan cara mengeruknya, Minggu (15/2/2015) pagi. Pantauan Solopos.com di lokasi, sebelum mengeruk warga menjebol beton yang menutup drainase di sisi selatan jalan. Saat terbuka drainase berukuran lebar sejengkal tangan orang dewasa itu dangkal penuh lumpur dan sampah.

Advertisement

Air yang menggenang di drainase tidak dapat mengalir. Setelah drainase terbuka warga mengeruk sampah dengan cangkul. Selain itu mereka juga menyodok sampah yang menyumbat gorong-gorong menggunakan batang bambu.

Ketua RT 002 Kampung Sukoharjo, Haryanto, saat ditemui Solopos.com, Minggu (15/2/2015), menyampaikan drainase mendesak dinormalisasi karena sudah tidak berfungsi. Menurut dia pendangkalan saluran air tersebut disebabkan banyaknya sampah yang dibuang para pedagang oprokan yang sebelumnya menempati lokasi selama lebih dari tiga setengah tahun. Mereka beralih ke Jl. Lettu Ismail sejak Pasar Sukoharjo yang kini menjadi Pasar Ir. Soekarno direvitalisasi.

“Setiap hujan mengguyur Jl. Lettu Ismail selalu tergenang. Meski genangan tidak terlalu parah tetapi mengganggu lalu lintas transportasi warga. Terlebih kampung ini merupakan wajah Sukoharjo. Kalau kondisi seperti ini dibiarkan tentu akan merusak perwajahan kota,” ucap Haryanto.

Advertisement

Masalah yang terjadi di Kampung Sukoharjo, lanjut dia, bukan sekadar masalah drainase. Masih banyak pedagang yang menempati trotoar di sisi utara kampung atau selatan Pasar Ir. Soekarno. Pihak kampung bersama Satpol PP dan Disperindag selaku pengelola pasar akan berkomunikasi dengan mereka agar mau masuk ke pasar.

“Trotoar itu akan dikembalikan sebagaimana mestinya,” imbuh Haryanto.

Warga lain, Widodo, 49, menyatakan warga selalu mendukung upaya Pemkab untuk menertibkan pedagang oprokan pasar Soekarno Sukoharjo. Masalah tersebut menurut dia harus segera diatasi agar tidak menjadi persoalan yang lebih luas.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif