Jatim
Senin, 16 Februari 2015 - 22:05 WIB

INVESTASI JATIM : Jatim Incar Modal Rp47,4 T dari UE

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja pabrik sepatu menyelesaikan proses produksi (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Investasi Jatim pada tahun 2015 ini diharapkan bisa mencapai Rp158 triliun. Sepertinya diharapkan datang dari negara-negara Uni Eropa.

Solopos.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan total investasi senilai Rp158 triliun pada 2015. Sebanyak 30% atau sekitar Rp47,4 triliun investasi Jatim itu di antaranya diharapkan bersumber dari penanaman modal asing asal negara-negara Uni Eropa.

Advertisement

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menjelaskan pada 2014 lalu, realisasi penanaman modal dari negara anggota UE sebagian besar masih didominasi oleh kucuran dana dari Inggris senilai Rp4,58 triliun. “Khususnya untuk manufaktur seperti sepatu dan pengolahan makanan. Tahun [2015] ini, rasanya [investasi UE] yang terbesar masih akan Inggris. Sementara itu, yang lainnya masih sedikit dan belum masuk 5 besar,” ujarnya ketika ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), akhir pekan lalu.

Pada Jumat (13/2/2015) pekan lalu, Kedutaan Besar UE memboyong puluhan delegasi bisnisnya ke Surabaya untuk mengail peluang investasi dan perdagangan di Jatim. Mereka juga mengadakan promosi pariwisata dan pendidikan bagi warga provinsi tersebut.

Advertisement

Pada Jumat (13/2/2015) pekan lalu, Kedutaan Besar UE memboyong puluhan delegasi bisnisnya ke Surabaya untuk mengail peluang investasi dan perdagangan di Jatim. Mereka juga mengadakan promosi pariwisata dan pendidikan bagi warga provinsi tersebut.

Saifullah mengungkapkan dalam pertemuan bisnis tertutup itu, pihak Pemprov Jatim mengupayakan lahirnya perjanjian di bidang alih teknologi. Selain itu, Pemprov Jatim juga membidik investasi manufaktur, seperti pabrik sepatu dari Denmark.

“Sebetulnya, target [investasi] keseluruhan Rp158 triliun, tapi yang dari UE sendiri kami targetkan 30%-nya. Sebenarnya dari Amerika Serikat juga potensial. Kalau PT Freeport Indonesia jadi masuk ke Gresik, maka [AS akan menjadi investor] nomor satu [di Jatim].”

Advertisement

“Itulah mengapa kami mengarahkan mereka masuk ke kawasan industri, jangan di luar itu. Pelan-pelan kami akan perbaiki infrastruktur, kalau jalan tolnya nanti sudah sampai Malang dan bisa melintasi seluruh Jatim, investasi akan luar biasa.”

Tahun 2015 ini, sambungnya, Jatim akan menggarap berbagai megaproyek seperti penambahan fasilitas pelayaran asing di Pelabuhan Teluk Lamong, dan pembangunan terminal curah kering terbesar se-Asean di Pelabuhan Tanjung Perak.

Proyek infrastruktur lainnya mencakup pembangunan kapasitas Pelabuhan Banyuwangi untuk mengurai kepadatan di Tanjung Perak dan menekan ongkos logistik, serta memperluas dan menambah dua landasan pacu di Bandar Udara Internasional Juanda.

Advertisement

Wilayah Potensial
Sementara itu, Duta Besar UE untuk Indonesia Olof Skoog mengatakan Jatim adalah wilayah paling potensial di Indonesia setelah DKI Jakarta. Pasalnya, pangsa pasar yang ditawarkan Jatim mencakup seluruh kawasan Indonesia Timur.

“Sampai sekarang kami masih menjadi investor kedua terbesar di sini, setelah Singapura. Namun, sebenarnya data investasi yang diklaim Pemerintah Singapura juga belum tentu benar akurasinya,” ujarnya.

Khusus untuk Surabaya, dia mengatakan banyak sektor investasi yang hendak dijajaki. Salah satunya adalah pembangunan tata kota, standardisasi produk, serta pendidikan vokasional. “Saya tahu pengelolaan Surabaya sudah baik, tapi kami akan coba membantu.”

Advertisement

Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Lili Soleh Wartadipradja menambahkan karakter investasi dari UE di Jatim sebenarnya lebih cenderung padat modal, ketimbang padat karya. Secara nilai, kucuran modal UE sangat besar, tapi serapan tenaga kerjanya relatif terbatas.

Tahun 2015 ini, dia optimistis akan ada lebih banyak lagi guyuran modal dari blok bermata uang tunggal itu, setelah tahun lalu realisasi total investasi senilai Rp 145,03 triliun meleset dari target Pemprov Jatim senilai Rp155 trilun-Rp160 trilun.

“Kami akui target tahun lalu tidak tercapai, karena pada tahun politik memang investor khususnya asing cenderung wait and see. Namun, tahun ini sejalan dengan berbagai proyek infrastruktur di Jatim, saya yakin target akan dapat dicapai.”

 

Advertisement
Kata Kunci : Investasi Jatim Uni Eropa
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif