Soloraya
Minggu, 15 Februari 2015 - 17:30 WIB

FESTIVAL JENANG 2015 : Dibuka Menteri Perindustrian, 32.000 Jenang Disuguhkan di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembagian jenang kepada pengunjung dalam acara Festival Jenang di Ngarsopuro, Solo, (JIBI/Solopos/Dok)

Festival Jenang 2015 atau yang ke-4 dibuka Menteri Perindustrian (Menperin), Saleh Husin, hari ini.f

Solopos.com, SOLOFestival Jenang 2015 atau Ke-4 resmi dibuka hari ini, Minggu (15/2/2015) pagi, di Ngarsopuro, Solo. Dihadiri Menteri Perindustrian, Saleh Husin, ribuan orang kembali disuguhi berbagai jenis jenang dari berbagai tempat.

Advertisement

Sejumlah demo memasak jenang dihadirkan di sana. Di tengah kawasan Ngarsopuro, siswa dari SMP 3 Kristen Solo membawa kelapa dan parutan belajar bersama cara memarut kelapa untuk membuat santan untuk olahan jenang. Selain itu, Indonesia Chef Assosiation (ICA) Solo menggelar demo masak jenang dengan menggunakan wajan berukuran besar.

Mereka mamasak jenang jenis mutiara, ketan hitam, kajang hijau hingga bubur ikan. Aksi demo masak jenang itu mengundang penasaran Menteri Perindustrian (Menperin) yang turut hadir untuk kembuka acara Festival Jenang 2015 bertema Jenang Bahari, Pesona Indonesia. Pembukaan acara festival ini ditandai dengan pemukulan panci oleh Menperin dan Wali Kota Solo.

Seusai membuka festival dengan memukul panci, politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu mencicipi jenang ketan hitam yang masih panas. “Saya tidak tahu jenang itu apa. Saya mengira jenang itu makanan dodol. Maklum saya orang NTT [Nusa Tenggara Timur], tidak ada makanan jenang,” ujar Menperin, Saleh Husin ketika ditemui wartawan.

Advertisement

Turut hadir dalam pembukaan itu, Direktur Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kementerian Pariwisata. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dijadwalkan akan hadir di puncak acara pembagian 35.000 takir jenang pada Selasa (17/2/2015).

Saleh Husin mengatakan selama ini Solo dikenal dengan sentra batik. Namun, setelah melihat fastival ini membuktikan Solo layak menyandang sebagai Kota Kreatif. “Saya mendukung Wali Kota Solo menjadikan Kota Kreatif melalui jenang. Festival jenang ini sebagai upaya menumbuhkan ekonomi kerakyatan dan industri kreatif di Solo,” paparnya.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan jenang itu memiliki filosofi doa, harapan, dan semangat orang Jawa. Jenang, kata dia, tidak bisa lepas dari hidup manusia. “Sejak manusia lahir sampai meninggal dunia tidak lepas dari makanan jenang. Hal ini menunjukkan akan pentingnya menjaga tradisi leluhur dan sekaligus untuk menumbukkan industri kreatif di Solo,” kata Rudy.

Advertisement

Dia mengatakan ada 32.000 jenis jenang dari berbagai musantara dalam festival ini. Yang terbaru dalam festival jejang ini adalah olahan jenang dari berbahan ikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif