Soloraya
Minggu, 15 Februari 2015 - 04:45 WIB

BANJIR SOLO : Air Surut, Taman Cerdas Gandekan Dibuka Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir akibat luapan Sungai Pepe terjadi di Kelurahan Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (10/2/2015). Banjir menyebabkan ratusan rumah warga terendam air dengan ketinggian air 20 sentimeter sampai 30 sentimeter. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Banjir Solo di kawasan bantaran sungai mulai surut. Di Gandekan Jebres, genangan air surut.

Solopos.com, SOLO – Ruang Teknologi Informatika (TI) Taman Cerdas Gandekan kembali dibuka untuk umum menyusul sudah surutnya luapan air Kali Buntung yang menjadi anak sungai Kali Pepe, Sabtu (14/2/2015).

Advertisement

Dalam empat hari terakhir, taman seluas kurang lebih 1.000 meter persegi itu terendam air banjir.

Pengelola Taman Cerdas Gandekan, Ani Susanti, mengatakan selama banjir yang terjadi beberapa hari kemarin, pihaknya terpaksa menutup ruang internet untuk umum. Pengelola taman khawatir ketika arus listrik dihidupkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti korsleting.

“Mulai hari ini [kemarin], ruang internet sudah bisa dibuka kembali. Di sini ada tiga unit komputer yang biasa digunakan warga di Gandekan dan sekitarnya,” katanya saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Sabtu.
Ani mengatakan taman cerdas biasa dibuka setiap hari pukul 12.00 WIB-20.00 WIB. Taman cerdas yang didirikan tahun 2008 ini memiliki tiga ruanganya, yakni ruang IT, ruang perpustakaan, dan wahana
bermain.

Advertisement

“Kalau air di Kali Buntung meluap, ruangan yang kali pertama terendam adalah ruang IT. Soalnya, lokasinya paling rendah dibandingkan ruangan lainnya. Saat ini, pengurus dan pengelola sudah kerja bakti membersihkan ruangan agar siap dipakai anak-anak dan warga lainnya [pengunjung di taman cerdas setiap hari rata-rata mencapai 25 orang],” katanya.

Musibah banjir yang biasa melanda di RT 002/RW 002 Gandekan, Jebres sudah disadari sejumlah warga setempat. Biasanya, warga yang berada di bantaran Kali Buntung memilih pasrah saat musibah banjir tiba.

“Sudah biasa banjir. Yang penting jangan berhari-hari. Kalau ada banjir, warga langsung mengamankan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi dari air di rumah. Saat surut, warga langsung bersih-bersih agar rumahnya tidak dipenuhi sampah,” katanya.

Advertisement

Lurah Gandekan, Daliman, mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi musibah banjir dengan mendirikan posko banjir di kelurahan setempat. Selain itu, warga juga diimbau selalu waspada menghadapi ancaman banjir yang dapat muncul sewaktu-waktu.

“Ini masih musim hujan, artinya musibah banjir masih berpotensi muncul lagi. Semua warga diminta selalu waspada,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif