News
Sabtu, 14 Februari 2015 - 13:45 WIB

TRAGEDI CHAPEL HILL : American Sniper Dituding Picu Penembakan 3 Muslim di North Carolina

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu adegan di American Sniper (imdb)

Tragedi Chapel Hill disebut-sebut akibat dari sentiment anti-Arab dan anti-Muslim yang sengaja dirancang oleh industri perfilman AS.

Solopos.com, NORTH CAROLINA – Film Hollywood, American Sniper, dijadikan kambing hitam atas penembakan tiga mahasiswa Muslim di Chapel Hill, North Carolina, Amerika Serikat (AS). Film ini disebut-sebut telah menyebarkan sentiment anti-Arab dan Islamophobia.

Advertisement

Dilansir the New York Times, Jumat (13/2/2015) Aktivis Komite Anti-Diskriminasi Arab Amerika, Abed Ayoub mengatakan industri perfilman AS berperan besar atas sentiment anti-Arab dan Islamophobia yang terjadi di Negeri Paman Sam.

Abed menyebut, industri film, Pemerintah Amerika dan para komentator politik juga mempunyai peran serupa dalam menyebarkan sentimen anti-Arab dan anti-Muslim.

Film American Sniper yang menjadi jawara box office AS mempertontonkan sentiment anti-Arab yang cukup jelas. Bahkan film ini disebutnya telah banyak berpengaruh pada arus media dan masyarakat.

Advertisement

Abed mengeluhkan penanganan kasus Chapel Hill sangat berbeda dengan kasus ain dengan korban yang beragama atau bersuku lain.

“Tentu saja 100% hal ini akan ditangani berbeda jika peran [pelakunya] terbalik,” seru Abed. “Negara ini harus menyadari aksi terorisme tidak merujuk pada satu agama dan etnis,” tambahnya lagi.

Seperti diberitakan, tiga mahasiswa Muslim di North Carolina, Amerika, ditembak oleh seorang lelaki yang kerap memposting pesan dan status anti agama di media sosial.

Advertisement

Ketiga korban ternyata masih satu keluarga, bahkan dua di antaranya adalah suami istri.

Para korban yakni Deah Shaddy Barakat, 23, dan istrinya Yusor Mohammad, 21, serta saudara perempuannya Abu Salha, 19, ditembak mati di apartemen dekat lokasi kampus North Carolina University. Polisi menemukan ketiganya dalam kondisi sudah tewas.

Sementara pelakunya adalah Craig Stephen Hicks, 46, kini telah ditangkap dan didakwa dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

Pelaku yang dikenal dengan berbagai pesan anti religi di akun media sosial saat ini sudah mendekam di penjara Durham Country Jail, Negara Bagian North Carolina.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif