News
Sabtu, 14 Februari 2015 - 10:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Balita Tewas Tertabrak Mobil Bupati Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 14 Februari 2015

Solopos hari ini memberitakan kecelakaan lalu lintas bocah balita ditabrak mobil bupati hingga laporan dari pre-event Jenang Festival.

Solopos.com, SOLO – Seorang anak usia di bawah lima tahun (balita) tewas tersenggol mobil Innova berwarna hitam yang kerap digunakan sebagai kendaraan operasional Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, Jumat (13/2/2015) sekitar pukul 11.45 WIB.

Advertisement

Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (14/2/2015). Selain berita ini ada pula kabar dari pelayanan BPJS di RSIS Yarsis Pabelan terancam dicabut hingga pre-event Jenang Festival.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 14 Februari 2015, berikut;

KECELAKAAN LALU LINTAS: Bocah Tewas Tertabrak Mobil Bupati

Advertisement

Seorang anak usia di bawah lima tahun (balita) tewas tersenggol mobil Innova berwarna hitam yang kerap digunakan sebagai kendaraan operasional Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, Jumat (13/2) sekitar pukul 11.45 WIB.

Kecelakaan tersebut terjadi di Jl. Nusa Indah Kampung Bangun Sari RT 005/RW 014, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan/Kabupaten Sragen. Saat kejadian, mobil itu dikemudikan sopir Agus, Munawar, 33, warga Sidomulyo RT 045/RW 013 Sragen Wetan, Sragen.

(Baca Juga: Menghindar Minum Obat Bocah Balita Tertabrak Mobil Bupati Sragen)

PELAYANAN KESEHATAN: Pelayanan BPJS di RSIS Terancam Dicabut

Advertisement

Layanan Jaminan Kesehatan Nasional dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) Yarsis di Pabelan, Sukoharjo akan dicabut jika izin operasioal rumah sakit tersebut tidak segera turun.

BPJS Kesehatan memberikan tenggat ke pengelola RSIS Yarsis hingga Maret 2015. Kepala BPJS Kesehatan Solo, Agus Purwono, mengatakan izin operasional itu menjadi syarat wajib bagi rumah sakit (RS) untuk melayani pasien, sehingga jika tidak ada izin operasional BPJS pun tidak bisa digunakan di RSIS.

Dia juga mengatakan pengelola RSIS Yarsis saat ini baru mengajukan proses perizinan di Pemprov Jawa Tengah. Untuk itu BPJS Kesehatan akan menunggu hingga izin tersebut turun.

(Baca Juga: Pelayanan BPJS Kesehatan di Yarsis Terancam Dicabut)

Advertisement

PRE-EVENT FESTIVAL JENANG: Cita Rasa Bahari dalam Setakir Jenang

Apa jadinya jika bubur atau jenang lemu disandingkan dengan gurihnya ikan kakap? Tentu bikin penasaran. Di sejumlah kota termasuk Solo, jenang lemu identik dengan sayur terik yang berisi telur ditambah tempe tahu.

Namun di tangan Hendro Purwanto, kombinasi itu sejenak ditinggalkan. Ia menggantinya dengan kekayaan bahari seperti ikan kakap hingga nori (rumput laut pembalut sushi).

Di sebuah rumah makan berbentuk pendapa, Jumat (13/2), kreasi kuliner tersebut didemonstrasikan secara singkat. Semangkuk jenang lemu ia panaskan dalam panci selama dua menit.

Advertisement

Setelah hangathangat kuku, bubur kembali dituang dalam wadah. Enam buah irisan kakap selebar dua jari lantas dicomot menjadi isian. Sebelum disajikan, kakap dibakar untuk menciptakan sensasi gurih. Hiasan nori dan guyuran saus acar membuat warna hidangan lebih segar.

Tak sampai lima menit, kreasi kuliner siap santap. “Sebelumnya sudah mencoba dengan beberapa ikan. Namun untuk Solo, tampaknya kakap paling klop dikombinasikan dengan jenang.

(Baca Juga: Panitia Festival Jenang Pel Jalan)

ALAT PERAGA KAMPANYE: Pilkada Belum Jelas, Atribut Sudah Bertebaran

Belum jelasnya pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Klaten tidak membuat semangat beberapa orang calon bupati Klaten surut. Bahkan, di beberapa wilayah mulai bertebaran spanduk milik mereka yang meminta dukungan dari masyarakat.

Berdasarkan pengamatan Espos di lapangan, Jumat (13/2), spanduk tersebut berada di wilayah Kecamatan Wedi, Klaten Selatan, Prambanan, Manisrenggo, dan di tepi Jl Solo-Jogja. Spanduk-spanduk tersebut merupakan milik bakal calon yang sudah mendaftarkan diri di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Klaten beberapa waktu lalu.

Advertisement

Seperti di wilayah Kecamatan Wedi, ada dua spanduk yang dipasang bersebelahan di depan kantor kecamatan. Spanduk itu milik Asisten I Sekretaris Daerah Klaten, Purwanto Anggono Cipto dan anggota DPRD Klaten, Sriyanto. Beberapa warga Klaten menganggap pemasangan spanduk oleh bakal calon bupati itu terlalu dini dan mengganggu keindahan.

(Baca Juga: MA Ogah Tangani Sengketa Pilkada, Rudy-Purnomo Bersaing Jadi Cawali PDIP, Gerindra Targetkan Kemenangan di 6 Kabupaten Kota)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif