News
Sabtu, 14 Februari 2015 - 01:30 WIB

KAPOLRI BARU : Dwi Priyatno Temui Pimpinan KPK Malam Hari, Ada Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng Irjen Pol. Dwi Priyatno menunjukkan senjata api jenis pistol yang digunakan kawanan perampok toko emas di Kendal dalam gelar perkara d Mapolda Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (12/2/2014). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Kapolri baru mengarah ke Dwi Priyatno setelah Budi Gunawan tersangka? Adakah hal itu yang melatarbelakanginya sehingga datang malam-malam dengan diam-diam ke kantor KPK?

Solopos.com, JAKARTA — Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri, Komjen Pol Dwi Priyatno menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara sembunyi-sembunyi dan langsung memarkirkan mobilnya di basement KPK, setelah sebelumnya masuk melalui pintu belakang KPK, Jumat (13/2/2015) malam.

Advertisement

Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, nama Dwi Priyatno masuk sebagai salah seorang kandidat calon kapolri yang direkomendasikan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk menggantikan posisi Komjen Pol Budi Gunawan, jika Budi batal dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kapolri. Budi yang diajukan sebagai calon tunggal Kapolri baru oleh Jokowi telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dan memantik perseteruan KPK vs Polri.

Setelah melakukan diskusi selama kurang lebih dua jam dengan pimpinan KPK, Komjen Pol Dwi Priyatno keluar melalui basement dan pintu belakang KPK. Tidak banyak kata yang dikeluarkan Dwi Priyatno tatkala dipergoki wartawan.

Dwi mengatakan bahwa kedatangannya ke Gedung KPK malam hari dan melalui pintu belakang KPK hanya untuk melakukan koordinasi dengan pimpinan KPK. “Rapat koordinasi saja,” tutur Dwi di Gedung KPK Jakarta, Jumat malam.

Advertisement

Dwi juga membantah bahwa dirinya telah memperbaharui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagai salah satu syarat untuk menjadi kapolri. Menurut Dwi, dirinya telah melaporkan LHKPN kepada KPK sejak 16 Desember lalu.

“LHKPN sudah disetor 16 Desember,” tukasnya. Jadi kalau bukan terkait LHKPN-nya sebagai syarat maju sebagai kapolri baru, koordinasi apa yang dilakukan Dwi dengan KPK?

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif