Soloraya
Sabtu, 14 Februari 2015 - 06:40 WIB

INVESTASI SUKOHARJO : Tahun Depan, Sritex Perluas Pabrik

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presdir PT Sritex Tbk, Iwan Setiawan (kiri), mendampingi Menko PMK, Puan Maharani (tengah), dan Menteri Perindustrian, Saleh Husin, saat meninjau lahan yang akan dibangun pabrik baru di kompleks pabrik setempat, Jumat (13/2/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Investasi Sukoharjo bakal bertambah. PT Sritex berencana memperluas pabriknya.

Solopos.com, SUKOHARJO — PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) Tbk Sukoharjo memperluas pabrik seluas 5 hektare (ha) di kompleks pabrik setempat di Kecamatan Sukoharjo untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Advertisement

Pabrik baru tersebut ditargetkan dapat dioperasikan pada 2016 mendatang. Pembangunan pabrik dimulai pada Februari ini. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, bersama Menteri Perindustrian, Saleh Husin, dan Presiden Direktur (Presdir) PT Sritex Tbk, Iwan Setiawan di lokasi pembangunan, Jumat (13/2/2015) sore.

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya. Presdir PT Sritex Tbk, Iwan Setiawan, menyampaikan pabrik baru tersebut akan digunakan untuk spinning atau pemintalan benang dan finishing atau tahap akhir produk tekstil.

Unit tersebut ditargetkan akan mampu menyerap 3.000 tenaga kerja. Menurut dia perluasan pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi pemintalan benang, penenunan, dan garmen.

Advertisement

Iwan menargetkan dengan penambahan pabrik produksi benang meningkat menjadi 15 juta meter/bulan dari sebelumnya 10 juta meter/bulan.

Dari sektor penenunan ditargetkan meningkat menjadi 20 juta yard/bulan dari sebelumnya 10 juta yard/bulan. Sedangkan produksi garmen ditargetkan meningkat menjadi 5 juta potong pakaian jadi/bulan dari sebelumnya kurang dari 4 juta potong pakaian jadi/bulan.

“Kami terus mengembangkan produk terutama produk ragam tekstil di bidang pertahanan dan fashion. Pada sektor tekstil bidang pertahanan, Sritex mengembangkan seragam militer antiapi, antiinfra merah, antiserangga, rompi antipeluru, dan tenda. Selain itu dikembangkan pula produk serat rayon dan jaringan retail pakaian jadi,” ucap anak pertama pendiri Sritex, H.M. Lukminto itu.

Advertisement

Kini, lanjut dia, Sritex telah berhasil merebut pangsa pasar di seluruh Indonesia dan lebih dari 100 negara di dunia. Peluang perluasan pasar di negara lain menurut Iwan sangat terbuka.

Hal ini mengingat industri tekstil di Indonesia baru dapat meraih 2 persen pasar dunia. Dia menilai pengembangan industri tekstil penting dilakukan karena selain dapat menyerap tenaga kerja Indonesia, tetapi juga menjadi salah satu sektor utama dalam menambah devisa.

Menteri Industri, Saleh Husin, mengapresiasi perluasan pabrik tersebut. Perluasan itu secara otomatis akan dapat menyerap ribuan tenaga kerja. Dia mencatat Sritex telah mempu menyerap pekerja sebanyak 3,5 persen tenaga kerja Indonesia.

Menko PMK, Puan Maharani, meminta Sritex mengutamakan merekrut tenaga kerja Indonesia. Dia juga meminta Sritex mencantumkan identitas Indonesia dalam setiap produk yang diekspor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif