Soloraya
Sabtu, 14 Februari 2015 - 03:50 WIB

BANJIR SOLORAYA : Debit Air Waduk Gajah Mungkur Belum Ditambah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi pintu saluran pelepasan atau spillway Waduk Gajah Mungkur (WGM) saat dibuka, Selasa (10/2/2015). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Banjir Soloraya terus diwaspadai masyarakat. Waduk Gajah Mungkur hingga kemarin masih dibuka. Namun belum ada penambahan debit air.

Solopos.com, WONOGIRI -– Perum Jasa Tirta belum menambah debit air pintu saluran pelepasan atau spillway Waduk Gajah Mungkur (WGM). Saat ini, debit air saluran spillway masih 150 meter kubik/detik dengan ketinggian air menyentuh 135,99 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Advertisement

Kondisi ini dipengaruhi curah hujan di empat pos pemantau cenderung stabil. Selain itu, kondisi ketinggian air di hilir cenderung normal lantaran hujan tidak mengguyur wilayah Kota Solo. Namun, tak menutup kemungkinan debit air pintu spillway kembali ditambah apabila kondisi ketinggian air waduk dan hilir bertambah secara signifikan.

Sebelumnya, debit air pintu spillway ditambah 50 meter kubik /detik menjadi 150 meter kubik/detik pada Rabu (11//2015). Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kerusakan bangunan waduk akibat bertambahnya ketinggian air.

Kepala Divisi (Kadiv) Jasa Air dan Sumber Air (ASA) Perum Jasa Tirta I Wilayah Bengawan Solo, Winarno Susiladi, mengatakan ketinggian air waduk belum bertambah lantaran tidak terjadi hujan di wilayah Wonogiri dan sekitarnya. Begitu pula dengan kondisi ketinggian air Sungai Bengawan Solo yang cenderung normal.

Advertisement

“Saya masih memantau dan menganalisa ketinggian air waduk apabila debit air pintu spillway ditambah. Harus dipertimbangkan masak-masak apabila debit air pintu spillway kembali ditambah,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (13/2).

Menurut dia, debit pintu spillway kembali ditambah apabila ketinggian air waduk bertambah signifikan. Namun, kondisi itu harus disinkronkan dengan ketinggian air Sungai Bengawan Solo. Apabila kondisi ketinggian air Sungai Bengawan Solo bertambah maka debit pintu spillway tidak akan ditambah.

Karena itu, Winarno selalu berkoordinasi dengan pos pemantau Sungai Bengawan Solo di Jurug, Kota Solo. Dia selalu memantau kondisi ketinggian air Sungai Bengawan Solo apakah bertambah atau tidak.

Advertisement

“Sungai Bengawan Solo meluap lantaran aliran anak sungai seperti Sungai Dengkeng dan Sungai Walikan juga meluap,” tutur dia.

Dia menegaskan banjir yang merendam ratusan rumah penduduk di Soloraya disebabkan meluapnya aliran air beberapa anak Sungai Bengawan Solo. Debit air anak Sungai Bengawan Solo lebih besar dibanding pintu spillway WGM.

“Luapan Sungai Dengkeng dan Sungai Walikan mengakibatkan Sungai Bengawan Solo meluap yang merendam rumah penduduk di wilayah Sukoharjo dan Kota Solo.”

Di sisi lain, seorang warga Lingkungan Kedung Ringin, Kelurahan Giripurwo, Mariman, 37, mengatakan air sungai sempat meluap namun tidak sampai ke rumah penduduk. Biasanya, permukiman penduduk di wilayah itu menjadi langganan banjir selama musim penghujan. “Tahun lalu beberapa rumah warga sempat terendam banjir lantaran air sungai meluap,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif