News
Kamis, 12 Februari 2015 - 07:20 WIB

UN ONLINE 2015 : Partisipasi Sejumlah Sekolah di Bantul Dibatalkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Ujian Nasional JIIB/Harian Jogja/Desi Suryanto

UN online 2015 yang sedianya dilaksanakan di lima sekolah di Bantul, akhirnya hanya dilaksanakan di sebuah sekolah.

Harianjogja.com, BANTUL– Pelaksanaan ujian nasional (UN) secara online di sejumlah sekolah di Kabupaten Bantul dibatalkan lantaran tidak siapnya sarana prasarana. Hanya satu sekolah yang melaksanakan program uji coba tersebut.

Advertisement

Ujian online tingkat SMP, SMA dan SMK semula bakal digelar tahun ini di lima sekolah, yaitu di SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 1 Kasihan, SMK Negeri 2 Kasihan, di SMP Negeri 1 Bantul dan di SMP Negeri 1 Piyungan.

Namun dua minggu lalu, Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah membatalkan pelaksanaan ujian online untuk mayoritas sekolah di Bantul yang telah ditunjuk lantaran tidak memiliki fasilitas yang cukup seperti komputer. Dari kelima sekolah itu hanya SMK Negeri 2 Kasihan yang tetap melaksanakan uji coba UN secara online.

Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Kabupaten Bantul Muhamad Gozhali mengatakan saat ini ketersediaan komputer di setiap sekolah jumlahnya 1 : 30 artinya satu komputer untuk 30 siswa. Dari 30 komputer tersebut hanya 50% yang bisa beroperasi lainnya rusak.

Advertisement

Idealnya untuk mengikuti ujian online, tiap sekolah harus memiliki komputer dengan rasio 1:3. Sehingga pada saat ujian online, tiap peserta ujian yang merupakan siswa kelas III SMP dan SMA/SMK memegang satu komputer.

“Di Kota Jogja yang SMA sepertinya juga dibatalkan karena ketersediaan komputer, yang ikut hanya enam SMK,” terang Muhamad Gozhali, Rabu (11/2/2015).

Pembatalan UN online di sejumlah sekolah itu disayangkan, sebab menurut Gozhali ujian online memiliki sejumlah keuntungan. Pertama menghemat biaya pengadaan kertas soal dan lembar jawaban ujian, anak-anak dilatih berfikir cepat serta penilaian lebih jujur dan transparan lantaran terkoneksi langsung dengan pusat. Alhasil sekolah tidak punya celah untuk mengakali nilai.

Advertisement

Dikmenof Bantul menargetkan, mengikuti uji coba ujian online pada tahun depan di sejumlah sekolah. Tahun ini Dikmenof berupaya melengkapi fasilitas seperti komputer dan akses internet. UN SMA/SMK dijadwalkan digelar mulai 9-12 April mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Kabupaten Bantul Totok Sudarto mengatakan, selain terkendala ketersediaan komputer, akses internet juga menghambat pelaksanaan ujian online. “Ujian online juga harus menyiapkan koneksi internet yang bagus” paparnya.

Di sisi lain secara psikologis, siswa dianggap lebih siap mengikuti ujian secara manual alias tidak menghadapi komputer.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif