Lifestyle
Kamis, 12 Februari 2015 - 19:50 WIB

SERBA LIMA : Inilah 5 Monumen Kisah Cinta Tragis

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Padang rumput hati di Inggris (swns.com)

Serba lima kali ini berkaitan dengan kasih sayang. Kisah cinta tak selamanya berakhir indah. Ada pula kisah cinta tragis. Monumen atau bangunan-banguann “bersejarah” ini berlatar kisah cinta tragis.

Solopos.com, SOLO – Cinta bisa membuat orang gila. Ungkapan itu mungkin bisa jadi ada benarnya. Banyak orang yang rela mengorbankan segalanya demi orang yang terkasih. Mulai dari harta benda bahkan nyawa.

Advertisement

Di dunia ini terdapat banyak bangunan yang dibangun atas nama cinta dan dipersembahkan untuk pasangannya. Namun tak jarang dari bangunan-bangunan itu juga menyimpan kisah yang tragis.

Berikut lima bangunan cinta yang menyimpan kisah tragis yang dihimpun oleh Solopos.com dari berbagai sumber :

1. Pulau Kemaro, Sumatra Selatan

Advertisement

Kelenteng Hok Tjing Rio, di Pulau Kemaro Sumatra Selatan (JIBI/Solopos/Antara)

Pulau Kemaro, Sumatra Selatan, menyimpan kisah cinta putri raja Sriwijaya, Siti Fatimah, dan seorang pangeran dari negeri Tiongkok, Tan Bun Ann. Mereka saling mencintai dan hendak menikah.

Namun orang tua Siti Fatimah meminta Tan Bun Ann memberi barang berharga sebagai mahar pernikahan. Tan Bun Ann lalu meminta kiriman emas dari orang tuanya di Tiongkok.

Beberapa peti berisi emas kemudian dikirim, namun emas itu ditutupi oleh sayuran dan buah-buahan agar tidak dirampok di perjalanan. Melihat peti berisi sayuran, Tan Bun Ann merasa kecewa dan membuang peti itu ke Sungai Musi.

Advertisement

Dia baru mengetahui isi peti itu adalah emas pada peti terakhir. Tan Bun Ann kemudian terjun ke Sungai Musi untuk menyelamatkan emas yang akan jadi maharnya itu. Namun dia akhirnya tewas.

Siti Fatimah yang mendengar kabar tersebut akhirnya ikut terjun ke sungai. Sebelum terjun dia sempat berkata. “Jika sebuah pohon tumbuh pada sebidang tanah di tempat aku tenggelam, maka itulah saksi cinta kami”.

Akhirnya di tempat tersebut yang kini dikenal dengan Pulau Kemaro itu tumbuh pohon besar yang dinamai pohon cinta. Selain itu juga dibangun Kelenteng Hok Tjing Rio untuk mengenang kisah cinta mereka.

2. Padang Rumput Hati, Inggris

Advertisement

Padang rumput hati di Inggris (swns.com)

Seorang pria bernama Winston Howes membangun sebuah padang rumput berbentuk hati Gloucestershire selatan, Inggris. Monumen itu ia persembahkan untuk istrinya yang telah meninggal bernama, Janet. Janet meninggal pada 1995 di usia 50 tahun, dia telah menemani Howes selama 33 tahun.

Monumen cinta itu mungkin terbilang sederhana. Namun itu adalah bentuk ungkapan cinta yang mendalam dari Howes kepada istrinya.

Ia menanami padang rumput di dekat rumahnya itu selama sepekan. Di tengah padang rumput itu dia mengosongkan sebidang tanah yang menyerupai hati. Howes juga mendesain bentuk hati itu diarahkan menuju kea rah rumah masa kecil Janet di Wotton Hill.

Advertisement

3. Kuil Liang Shanbo, Tiongkok

Kuil LIang Shabo di Tiongkok (cultural-china.com)

Kuil Liang Shanbo mengisahkan cinta antara pria bernama Liang Shanbo dan Zhu Yingtai. Konon kuil tersebut merupakan makam dari Liang Shanbo yang meninggal sebelum sempat mempersunting Zhu.

Singkat cerita Zhun dipaksa menikah dengan pria lain. Karena tidak mau, dia kemudian kabur dan menuju makam Liang.

Anehnya makam Liang terbuka dan tanpa pikir panjang Zhu terjun ke dalam makam itu.  Banyak yang bilang kisah cinta mereka berdua seperti Romeo dan Juliet.

 

Advertisement

4. Kastil Koral, Florida, Amerika Serikat

Kastil koral Florida AS (Wikipedia.org)

Seorang pria keturunan Amerika-Latvia bernama Edward Leedskalnin pada tahun 1920 membuat Kastil Koral yaitu kumpulan monumen dari batu. Kastil Koral dibangun di daerah Hamstead, Florida.

Keberadaan situs ini mengundang tanda tanya dari warga sekitar Hamstead. Pasalnya, Leedskalnin membangun sendiri Kastil Koral. Padahal monumen-monumen bikinan Leedskalnin terbuat dari tumpukan koral utuh yang masing-masing memiliki berat brton-ton.

Ternyata, Leedskalnin mendirikan monumen tersebut sebagai peringatan atas cintanya yang hilang.

Dia mengalami patah hati setelah tunangannya, Agnes Skuvst, mencampakkannya sehari sebelum hari pernikahan.

Bangunan tersebut sangat hebat karena disusun dengan presisi yang bagus. Bahkan saat diterjang Badai Andrew, tak satu pun monumen batu buatan Leedskalnin yang bergeser dari tempatnya.

5. Hutan Gitar, Argentina

Hutan gitar di Argentina (Uniquepost.com)

Pedro Martin Ureta, seorang petani asal Argentina mempersembahkan hutan berbentuk instrumen gitar untuk mendiang istrinya, Graciela. Hutan itu dibangun di tengah lahan milik keluarganya.

Hutan itu dibangun Ureta atas rasa penyesalannya tidak mengabulkan permintaan Graciela sebelum meninggal. Saat itu Graciela selalu meminta Ureta untuk merombak lahan mereka berbentuk gitar raksasa, instrumen musik favoritnya.

Namun Ureta selalu merasa sibuk dan tidak mampu memenuhi permintaan istrinya itu.

Graciela meninggal pada 1977 di usia 25 tahun dan sedang mengandung anak kelima. Ureta kemudian membuat hutan gitar itu sebagai bentuk penyesalannya dibantu dengan keempat anaknya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif