News
Kamis, 12 Februari 2015 - 19:45 WIB

Puan Maharani Tiba-Tiba Temui Jokowi di Istana. Ada Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puan Maharani (JIBI/Solopos/Dok.)

Puan Maharani menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (12/2/2015).

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mendadak menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan. Ditanya mengenai kedatangannya yang tidak ada dalam jadwal kegiatan Presiden, Puan mengaku hanya diundang Jokowi untuk minum teh dan makan siang bersama.

Advertisement

?”Iya, kenapa? Nggak tahu nih (diundang oleh presiden) minum teh bersama, lalu makan siang bersama,” ujar Puan, Kamis (12/2/2015), sebagaimana dilansir Liputan6.com.

Puan tiba di Kompleks Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, sekitar pukul 12.30 WIB.  Puan tiba menggunakan mobil dinas Toyota Crown Royal Saloon Nopol B 17.

Ditanya perihal kedatangannya apakah  membahas soal kisruh KPK-Polri yang masih memanas? Puan enggan menjawab. Ia hanya mengaku disuruh datang oleh Presiden Jokowi. “Enggak tahu, belum tahu. Saya cuma disuruh datang,” ucap Puan.

Advertisement

Ia pun enggan berkomentar apakah kedatangannya menemui Jokowi terkait penentuan nasib Komjen Pol Budi Gunawan yang dijanjikan Presiden Jokowi akan diumumkan pekan ini.

Sementara itu diberitakan Solopos.com sebelumnya, terkait Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dikabarkan pecah, Puan juga membantahnnya. Bantahan itu dikatakan Puan Maharani dengan merujuk pertemuan elite KIH-Jokowi, yang juga melibatkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan sejumlah politikus di Istana Merdeka, Selasa 3 Februari 2015 lalu.

“Enggak ada pecah kok, kita solid, buktinya Ibu Mega masih bertemu presiden. Presiden aja masih bicara dengan Bu Mega, jadi tidak ada yang pecah,” kata Puan Maharani.

Advertisement

Menurut Puan, Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI Ke-5 juga memiliki hak yang sama untuk memberi pertimbangan kepada Presiden Jokowi. Seperti diketahui, sejumlah tokoh, termasuk Presiden ke-3, BJ Habibie, juga memberikan masukan soal kisruh KPK dan Polri.

“Bu Mega sebagai Presiden Ke-5 juga urun rembut memberi masukan. Tidak ada pecah,” jelasnya kala itu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif