Soloraya
Kamis, 12 Februari 2015 - 06:40 WIB

DEMAM BERDARAH KLATEN : 1 Lagi Anak Balita Tewas Akibat DBD

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas melakukan fogging atau penyemprotan insektisida guna memberantas nyamuk di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Rabu (11/2/2015). Di desa tersebut, seorang anak balita meningga dunia akibat terjangkit DBD. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Demam berdarah Klaten terus memakan korban.

Solopos.com, KLATEN – Hingga pekan kedua Februari 2015, sebanyak delapan warga Klaten meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Klaten, setidaknya terdapat 112 kasus DBD sejak awal 2015 hingga saat ini.

Dari jumlah tersebut, korban meninggal dunia tercatat delapan orang. Korban terakhir yang dinyatakan meninggal dunia hingga Rabu (11/2) yakni seorang anak balita berumur sekitar empat tahun asal Dukuh Gading, Desa Belangwetan, Klaten Utara.

Sementara itu, DKK melakukan fogging atau penyemprotan nyamuk di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Rabu pagi.

Advertisement

Kepala Dusun (Kadus) III Desa Glagahwangi, Harmono, menjelaskan kasus DBD selama merebak di wilayahnya.

“Kejadiannya sejak akhir Januari lalu. Kalau total ada tujuh orang yang diduga terserang DBD. Ada juga yang sudah sembuh,” jelas dia saat ditemui wartawan di Glagahwangi, Rabu.

Korban meninggal dunia akibat DBD dari Desa Glagahwangi yakni seorang anak balita berumur dua tahun warga Dukuh Babrik, RT 013/RW 006.

Advertisement

Sementara itu, Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) DKK Klaten, Herry Martanto, menjelaskan cara paling efektif guna mengurangi kasus DBD yakni melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif