Angkutan masuk jurang Karanganyar, kecelakaan tersebut menewaskan seorang penumpang yang masih pelajar. Puluhan orang lainnya luka-luka.
Solopos.com, KARANGANYAR — Sopir angkutan umum pedesaan (angkudes) Jalur G yang terjun ke jurang di Dukuh Banjar, Desa Gerdu, Karangpandan, Rabu (11/2/2015), masih koma di intensive care unit (ICU) RSUD Karanganyar.
Angkudes jalur G yang melayani rute Matesih-Karangpandan melalui Girilayu iterjun ke jurang sedalam 20 meter di Dukuh Banjar, Desa Gerdu, Karangpandan pada Rabu sekitar pukul 06.30 WIB, Rabu (11/2/2015).
Angkudes oleng karena sarat muatan. Sebanyak 38 penumpang berjejalan di dalam angkudes dan bergelantungan di pintu, bagian belakang, dan duduk di atap.
Rata-rata pelajar akan ke sekolah. Akibat kejadian itu satu orang meninggal dunia dan sisanya luka-luka.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Karanganyar, Ita Kusumawati, menuturkan sopir angkudes, Supatno, 42, mengalami patah tulang leher saat dibawa ke RSUD Karanganyar, Rabu.
Ita menegaskan kondisi warga Gantiwarno, Matesih itu membaik tetapi belum sadar.
“Dia berada di bawah pengawasan dokter bedah. Dia koma tetapi tekanan darah stabil. Dokter mencurigai cidera kepala berat [CKD] maka melakukan CT scan. Itu untuk mengetahui apakah ada pendarahan di otak atau tidak,” kata Ita saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis.
Ita menjelaskan Supatno masih menggunakan alat bantu pernapasan. Dokter RSUD Karanganyar berkonsentrasi menstabilkan denyut jantung dan kondisi umum menggunakan obat-obatan.
“Kondisinya masih memungkinkan ke arah positif [sehat] atau sebaliknya. Itu tergantung perkembangan,” tutur dia.