SOLOPOS.COM - Sumaryono, petani Desa Parangjoro, Grogol, mengambil keong di sawah yang terendam air, Rabu (11/2/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)
Pertanian Sukoharjo terkendala karena curah hujan tinggi. Puluhan hektare sawah terendam air dan terkena serangan hama keong.
Solopos.com, SUKOHARJO — Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan puluhan hektare lahan persawahan di Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol terendam air setinggi 30 sentimeter.
Petani setempat yang sawahnya terendam, Mulyono, 45, mengatakan selain curah hujan yang cukup tinggi, pendangkalan dan penyempitan saluran irigasi juga menjadi penyebab banjir.
“Lebar irigasi hanya sekitar 50 sentimeter dan kedalamannya satu meter, sehingga air yang tidak tertampung di irigasi masuk ke sawah,” katanya saat diwawancarai Solopos.com di sawahnya, Rabu (11/2/2015).
Dia juga mengatakan rendaman air bisa merusak tanaman padi yang baru berumur 25 hari. Kondisi ini semakin diperparah dengan munculnya hama keong yang memakan tanaman padi.
Keluhan yang sama juga disampaikan petani lain, Sumaryono, 50. Dia mengungkapkan dalam sebulan terakhir sawahnya sudah dua kali ditanami benih padi. Tetapi, selalu gagal karena saat ditanam langsung terendam air.
“Benih padi baru ditanam langsung terendam, setelah itu muncul keong yang memakan padi, akibatnya tanaman habis,” jelasnya.
Sementara itu Kadus III Desa Parangjoro, Suyanto, mengatakan lahan persawahan di wilayahnya yang berpotensi tergenang air saat hujan seluas 296 hektare. Ini dikarenakan irigasi di sejumlah persawahan masih sempit.
“Selain itu aliran Sungai Bengawan Solo yang ada di dekat persawahan juga berkelok-kelok, sehingga jika aliran air deras, airnya masuk k areal persawahan,” ujar dia.