News
Rabu, 11 Februari 2015 - 06:20 WIB

Olimpiade untuk SMA, Sekolah dengan Nilai Rendah akan Dibina

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Olimpiade untuk SMA tidak hanya mencari pemenang, tetapi juga mencari sekolah yang dinilai kurang untuk dibina.

Harianjogja.com, JOGJA-Lebih dari 800 siswa SMA se-DIY mengikuti Olimpiade IPA, IPS dan Bahasa di GOR Amongrogo, Selasa (10/1/2015). Selain dicari enam pemenang dari masing-masing kategori, olimpiade ini juga akan memberikan program khusus bagi sepuluh sekolah dengan nilai siswa terendah atau di bawah rata- rata.

Advertisement

Sekolah-sekolah tersebut akan diberi pembinaan khusus dari pihak penyelenggara yakni PT Tulip Cipta Kreasi, yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga (Disdikpora) setempat.

“Tujuannya untuk mengantisipasi persiapan program belajar-mengajar di tahun mendatang,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Tulip Cipta Kreasi, Yohana Hardjadinata, saat jumpa pers di ruang VIP GOR Amongrogo.

Selain itu, upaya pendampingan juga bertujuan meningkatkan mutu pendidikan setiap wilayah sesuai dengan visi Kementerian Pendidikan Nasional yakni terselenggaranya prima pendidikan nasional untuk membentuk insan Indonesia cerdas komprehensif.

Advertisement

Salah satu program pendampingan yang akan dilakukan ialah pengayaan berupa latihan soal. Ada pula program pembinaan program sekolah untuk mengetahui lebih detail kekurangan yang memicu rendahnya kualitas sekolah.

“Kami akan mencari tahu kendala apa yang terjadi di sekolah. Bisa dari peserta didik, pengajar juga dari programnya sehingga nilai selanjutnya bisa masuk dalam kurun rata-rata,” imbuh Yohana.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jogja, Edy Heri Suasana, menyambut baik program Kemendikbud yang bekerja sama dengan PT Tulip Cipta Kreasi dan PT ASABA dengan salah satu produknya Steadler itu.

Advertisement

“Program bagus untuk menyediakan SDM kita supaya siap memiliki pengetahuan kecakapan. Sehingga bentuk soalnya pun beda dengan Ujian Nasional (UN). Soal lebih bertujuan membangun kreativitas,” kata dia.

Bagian strategis kami, lanjutnya, adalah dapat menggunakan soal yang sudah diujikan sebagai pembekalan pada siswa di DIY. Dengan program pendampingan
sekolah dengan nilai terendah menurutnya sekolah terbantu untuk menuju ke arah yang lebih baik dari segi kualitas peserta didiknya.

Olimpiade IPA, IPS dan Bahasa oleh PT Tulip Cipta Kreasi baru pertama kali digelar di Jogja. Lima kota yang menjadi pioner olimpiade untuk tahun ini di antaranya Jogja, Jakarta, Bandung, Malang dan Surabaya. Tahun depan akan ada pengembangan wilayah menjadi sepuluh tempat. Begitu juga dengan tahun berikutnya. Olimpiade akan dijaring 150 terbaik dari setiap kategori yang diujikan (IPA, IPS, dan Bahasa). Masing-masing kategori akan dipilih enam terbaik dan berhak mendapat piala Kemendikbud serta uang pembinaan bernilai jutaan rupiah.

Advertisement
Kata Kunci : Olimpiade Sekolah Jogja
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif