Soloraya
Rabu, 11 Februari 2015 - 01:10 WIB

LONGSOR WONOGIRI : Aliran Listrik ke 82 Rumah di Selogiri Masih Terputus

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga bersama anggota TNI bahu membahu membersihkan longsoran tanah yang menimbun jalan menuju Dusun Ringin, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Senin (9/2). Penanganan bencana tanah longsor memerlukan alat berat. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Longsor Wonogiri membuat aliran listrik ke 82 rumah terputus.

Solopos.com, WONOGIRI — Aliran listrik ke sekitar 82 rumah di Dusun Traman, Desa Pare, Selogiri dan Lingkungan Randubang, Kelurahan Wuryorejo, Wonogiri masih terputus hingga hari keempat setelah longsor melanda wilayah itu, Selasa (10/2/2015).

Advertisement

Jaringan listrik ke dua wilayah itu belum ditangani sehingga pada malam hari wilayah itu gelap gulita. Kepala Dusun Traman, Maryanto, berharap aliran listrik ke wilayahnya segera ditangani.

“Sampai hari ini [Selasa (10/2/2015)], listrik belum menyala. Di dusun kami ada 34 keluarga sementara di Lingkungan Randubang ada 48 keluarga. Sejak longsor Jumat lalu tidak ada aliran listrik. Kasihan anak sekolah yang mau belajar dan ibu-ibu yang mau masak,” ujar dia saat ditemui Solopos.com di sela-sela menunggui mertuanya yang tertimpa longsoran tanah di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Selasa (10/2/2015).

Advertisement

“Sampai hari ini [Selasa (10/2/2015)], listrik belum menyala. Di dusun kami ada 34 keluarga sementara di Lingkungan Randubang ada 48 keluarga. Sejak longsor Jumat lalu tidak ada aliran listrik. Kasihan anak sekolah yang mau belajar dan ibu-ibu yang mau masak,” ujar dia saat ditemui Solopos.com di sela-sela menunggui mertuanya yang tertimpa longsoran tanah di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Selasa (10/2/2015).

Pernyataan Maryanti didengar langsung oleh Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, yang sedang berada di RSUD untuk menyerahkan bantuan logistik bagi korban longsor yang masih dirawat.

Maryanto menjelaskan pada malam hari warga hanya mengandalkan penerangan seadanya, seperti senter atau api unggun. Maryanto berharap jaringan listrik segera diperbaiki.

Advertisement

“Soal aliran listrik menjadi tanggung jawab pemerintah. Kami segera berkoordinasi dengan PLN supaya memperbaiki aliran listrik jika kondisi di lapangan sudah aman,” kata dia.

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Wonogiri, Senin (9/2/2015) petang, menyebabkan tiga rumah di Sidoharjo dan Jatiroto tertimpa longsoran tanah. Ketiga rumah itu masing-masing milik Prianto, 53, warga Dusun Sari RT 002/RW 009, Desa Sembukan dan Sugeng, 46, warga Dusun Sukorejo RT 002/RW 009, Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, serta satu rumah milik Parno, 45, warga Dusun Pagersari RT 003/RW 007, Desa Guno, Jatiroto.

Kasi Pemerintahan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Sidoharjo, Bejo, menjelaskan kerugian yang dialami kedua warga Desa Sembukan yang menjadi korban longsor mencapai Rp110 juta. “Warga sudah bekerja bakti menyingkirkan longsoran. Dinding rumah yang terbuat dari kayu rusak tapi pemilik rumah tidak mengungsi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” ujar dia.

Advertisement

 

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif