Soloraya
Rabu, 11 Februari 2015 - 04:00 WIB

BANJIR SOLO : Kampung Sewu, Pucang Sawit, Gandekan Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir akibat luapan Sungai Pepe terjadi di Kelurahan Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (10/2/2015). Banjir menyebabkan ratusan rumah warga terendam air dengan ketinggian air 20 sentimeter sampai 30 sentimeter. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Banjir Solo mulai mengancam. Menyusul hujan deras yang terus mengguyur serta pembukaan pintu Waduk Gajah Mungkur mebuat kawasan bantaran Bengawan Solo kebanjiran.

Solopos.com, SOLO ? Sejumlah wilayah sekitar bantaran sungai di Kelurahan Pucang Sawit, Kampung Sewu, dan Gandekan banjir, Selasa (10/2). Banjir di kawasan pemukiman berangsur surut Selasa (10/2)pagi.

Advertisement

Lurah Sewu, Henoch Sadeno ketika ditemui Solopos.com Selasa (10/2/2015) siang di bantaran sungai mengatakan daerah rawan banjir di Kampung Sewu mulai dari bantaran Putat RT 003 dan 002 di RW 002 meluas hingga RT 001 dan 002 di RW 001. Pejabat BPBD siang ini [Selasa] menginformasikan pintu air waduk Gajah Mungkur dibuka pukul 06.00 WIB.

Kelurahan Pucang Sawit sudah mengkoordinasikan info ini kepada tiap kepala RT/RW, sehingga mereka dapat segera menginformasikan warga untuk mengantisipasi datangnya air. Air diperkirakan sampai ke Kota Solo sekitar pukul 15.00-16.00 WIB. Seluruh aparat terutama Linmas sudah siaga.

Sementara itu luapan air Kali Pepe di Pucang Sawit merendam kawasan Taman Urban Forest sejak Senin (9/2) pukul 24.00 WIB hingga Selasa (10/2). Hal ini disampaikan oleh petugas operator pintu air Pucang Sawit, Wiji Santoso, Selasa (10/2). Dia mengatakan pukul 10.00 WIB debit air telah turun menjadi 4,5 meter. Pukul 24.00 WIB adalah debit air mencapai 5,5 meter, saat itulah kawasan Taman Urban mulai terendam. “Senin (9/2) malam hingga pukul 23.00 WIB sebenarnya sudah mulai banjir, tapi belum setinggi ini,” ujar Wiji.

Advertisement

Wiji mengatakan, dua unit pompa air sudah beroperasi mulai Senin (9/2) hingga Selasa (10/2) pagi. Pompa air beroperasi beberapa kali mulai dari pukul 23.00 WIB, 24.00 WIB, 02.00 WIB, hingga terakhir pukul 06.30 WIB. “Setiap ketinggian air mencapai 3,5 meter, air dipompa terus hingga mencapai titik aman di level 2,5 meter. Kapasitas air 1.000 liter per detik per mesin pompa. Bahan bakar mesin juga tersedia cukup, tiga buah drum dan empat jerigen solar.

Banjir juga melanda RT 002 dan RT 001 RW 002 Karangasem, Gandekan dan RT 001 RW 004  Kadirejo di Kelurahan Gandekan. Warga RT 002 RW 002 Karangasem Gandekan, Sri Wuryani mengatakan banjir terjadi sejak pukul 24.00 WIB kemarin [senin], jam 01.00 WIB mulai masuk ke rumah-rumah warga. Ketinggian banjir mencapai 30 cm, baru saja surut Selasa (10/2) pagi.

Sementara itu Sekretaris Kelurahan Pucang Sawit, Widyo Purwoto, mengatakan pukul 12.00 WIB di pos level air Jurug, petugas penjaga level air Jurug Suharyanto bersama RAPI, BBWS, JASA TIRTA, SAR, BPBD sudah stand by memantau. Hingga Selasa (10/2) siang ketinggian air telah berkurang.

Advertisement

PJT menginformasikan elevasi waduk Gajah Mungkur Selasa (10/2) mencapai 135, 85 DPL hampir mencapai siaga 2. Petugas BBWS, Sukoco, ketika dihubungi Espos Selasa (10/2) sore mengatakan bahwa bukaan pintu Gajah Mungkur masih dalam taraf aman.

“Itu masih bukaan normal, untuk menggerakkan turbin. Ketinggian maksimal yang masuk dalam kategori bahaya adalah 136. Selama di Solo nanti tidak hujan, masih aman. Namun jika hujan, sudah ada antisipasi . Mesin-mesin pompa air sudah siap,” terang dia.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif