News
Selasa, 10 Februari 2015 - 17:40 WIB

UN ONLINE 2015 : Sarpras Sekolah Belum Siap, Terus?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi UN JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

UN Online 2015 di Kulonprogo masih terkendala sarplas.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Di Kulonprogo, setidaknya terdapat dua SMK yang ditunjuk sebagai sekolah pelaksana Ujian Nasional (UN) online. Ditengah persiapan, pengadaan sarana prasarana masih menjadi kendala. Adapun UN tinggal dua bulan lagi.

Advertisement

Kekurangan Laptop atau Komputer
“Kami baru mendapat pemberitahuan minggu kemarin dan diminta untuk menyiapkan 175 unit laptop untuk digunakan saat UN Online. Kami kesulitan menyiapkan hal itu,” ujar Kepala Sekolah SMKN 2 Pengasih Istihari Nugraheni, Senin (9/2/2015).

Isti mengatakan dari sisi sumber daya manusia (SDM), sekolah tersebut siap menghadapi pelaksanaan ujian tersebut. Namun, terkait sarana pihaknya masih belum siap apabila harus menyediakan laptop dengan jumlah yang cukup banyak. Pasalnya, dari surat yang dikirimkan dinas, dengan jumlah 495 siswa, setidaknya dibutuhkan laptop sekitar 175 unit.

“Paling tidak satu laptop itu digunakan untuk tiga anak. Sedangkan laptop yang saat ini kami punya kalau dikumpulkan hanya ada sekitar 59 unit saja,” papar Isti.

Advertisement

Isti berharap ada bantuan dana untuk pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan saat pelaksanaan UN Online tersebut. Bahkan, selain kesiapan alat, siswa juga perlu mendapatkan semacam pelatihan atau trial agar saat ujian digelar tidak lagi kesulitan dengan sistem yang ada.

Sementara di SMKN 1 Pengasih, kesiapan peralatan sudah diupayakan dengan menambah 100 unit laptop. Kepala Sekolah SMKN 1 Pengasih Tri Subandi mengungkapkan tak hanya menambah jumlah komputer, sambungan internet juga sudah ditingkatkan. Sekolah ini memiliki 318 siswa yang siap untuk menghadapi ujian dengan menggunakan sistem online.

Siapa yang Berperan sebagai Operator?
“Hanya saja, kendala kami ada pada operator yang nantinya mendampingi saat ujian. Kami harus berkordinasi dengan operator, dan mereka juga harus memahami pula sistem yang digunakan itu. Kendala lainnya adalah penyambungan kabel line internet yang cukup rumit,” kelas Tri.

Advertisement

Lebih lanjut Tri menjelaskan meski mengaku siap secara sarana dan prasarana, pihaknya juga akan menyiapkan siswa menghadapi sistem UN yang baru ini. Sekolah akan berkordinasi dengan guru-guru yang produktif untuk membuat semcam bank soal untuk latihan bagi para siswa.

“Soal-soal akan kami siapkan dari guru-guru yang produktif. Kami akan jadikan bank soal nantinya dan akan diadakan pelatihan agar siswa tidak kaget saat menghadapi ujian nanti,” tandas Tri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif