Soloraya
Selasa, 10 Februari 2015 - 23:00 WIB

PEMERASAN KLATEN : Kerap Palak Penumpang, 15 Pengamen di Klaten Diciduk

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pemerasan di Klaten, khususnya di kawasan terminal, kerap terjadi dan melibatkan para pengamen. Polisi pun turun tangan.

Solopos.com, KLATEN — Sat Sabhara Polres Klaten menciduk 15 pengamen di kawasan Terminal Buntalan dan Terminal Penggung karena diduga sering meminta uang para penumpang angkutan umum dengan cara memaksa. Mereka diciduk dalam Operasi Premanisme, Selasa (10/2/2015), sekitar pukul 09.00 WIB.

Advertisement

Menurut Kasat Sabhara Polres Klaten, AKP Suyadi, operasi premanisme itu sebagai tindak lanjut laporan masyarakat dari layanan Wadul Kapolres. Dari layanan itu, polisi mendapat informasi jika para penumpang angkutan umum resah karena ulah para pengamen di dua terminal tersebut.

“Informasi yang kami peroleh, banyak penumpang angkutan umum di Klaten yang resah karena ulah para pengamen. Mereka [pengamen] melakukan pemaksaan kepada para penumpang bila tidak memberikan sejumlah uang,” katanya, Selasa.

Di dalam Operasi Premanisme itu pihaknya mengunakan cara khusus agar bisa menjaring para pengamen yang diduga meresahkan para penumpang angkutan umum. Sebelum operasi, ia mengirim dua anggota polisi berpakaian preman ke pertigaan Jonggrangan di dekat Masjid Agung Klaten.

Advertisement

Keduanya menyamar menjadi penumpang untuk mengetahui perilaku para pengamen. Dari anggota yang menyamar tersebut polisi bisa mendapatkan informasi lalu melakukan penangkapan di Terminal Buntalan.

“Di dalam operasi ini ada 60 personel yang kami terjunkan dan berhasil menciduk 15 pengamen. Sembilan orang di antaranya diciduk di Terminal Buntalan dan enam orang pengamen lainnya ditangkap di Terminal Penggung. Mereka kami bawa ke Mapolres Klaten untuk diperiksa lebih lanjut,” tutur Suyadi.

Selain menangkap para pengamen tersebut, Sat Sabhara Polres Klaten juga mengimbau para penumpang angkutan umum di Terminal Buntalan untuk berhati-hati terhadap aksi kriminalitas. Di antaranya premanisme dan pencopetan.

Advertisement

“Kami juga mengimbau warga kalau ada aksi kriminalitas di angkutan umum atau di terminal langsung dilaporkan ke polisi terdekat atau melalui layanan Wadul Kapolres. Pasti akan kami tindak lanjuti,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif