News
Selasa, 10 Februari 2015 - 18:30 WIB

MOBIL NASIONAL : Bantah Mobnas, Menperin Sebut Hanya Klaim Proton

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo melihat prototipe mobil Proton Iriz di Malaysia, Jumat (6/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Udden Abdul)

Mobil nasional kembali menjadi kontroversi. Pernyataan Proton soal mobil nasional Indonesia dibantah pemerintah.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan nota kesepahaman antara perusahaan produsen mobil asal Malaysia Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari bersifat business to business (B to B) dan baru memasuki tahap feasibility study.

Advertisement

Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengatakan wacana mobil Proton sebagai mobil nasional Indonesia merupakan klaim sepihak dari pihak Proton. Saleh Husin tegas membantah Proton akan menjadi mobnas. Baca: Ini Pernyataan Lengkap Proton Soal Mobnas.

“Murni B to B. Namanya usaha silakan saja. Mereka juga baru tahap membuat FS,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (10/2/2015).

Setelah merampungkan FS, pihak Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) baru akan mengkaji apakah rencana pendirian pabrik di Indonesia layak atau tidak. Apabila dinyatakan layak, lanjutnya, investor harus mengajukan perizinan investasi ke Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM).

Advertisement

“Ke BKPM untuk investasi dan persiapkan persyaratan untuk hubungan industri. Kemenperin untuk nomor identifikasi kendaraan [NIK]. Tahapannya begitu,” tutur Saleh Husin.

Menperin menambahkan dalam waktu hampir bersamaan sejumlah produsen otomotif asing juga menggulirkan investasi di Tanah Air. Namun, hal itu tidak menimbulkan kehebohan seperti yang terjadi dengan rencana investasi Proton.

Dua perusahaan mobil asal China juga menanamkan modal di Indonesia, yakni SAIC Motor Corp dan Liuzhou Wuling asal China. Mereka yang akan membangun basis produksi mobil murah hemat energi atau low cost green car (LCGC) di Indonesia. Selain itu, ada pabrikan otomotif asal Jerman, Volkswagen.

Advertisement

“Ada beberapa industri otomotif dari China, Jerman, investasi juga di Indonesia. Tidak ada yang spesialis. Kan yang ditakutkan seperti jaman dahulu mobil Timor,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif