Mesum di Sragen terus diberantas polisi. Petugas semakin meningkatkan operai pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) menjelang Valentine.
Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah dua pasangan mesumterjaring razia saat Tim Satuan Sabhara Polres Sragen menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat), Selasa (10/2/2015). Mereka tertangkap tangan tengah berada di kamar Hotel Sukowati, Sragen.
Pantauan Espos di lokasi, Selasa, satu pleton anggota Satuan Sabhara Polres Sragen dikerahkan dalam menjalankan razia pekat yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB tersebut.
Mereka lantas membagi diri menjadi dua kelompok. Kelompok pertama beroperasi di hotel yang dicurigai dijadikan tempat mesum dan ke sejumlah terminal. Sedangkan kelompok lainnya menyisir area Pasar Bunder dan Stasiun Sragen.
Mereka lantas membagi diri menjadi dua kelompok. Kelompok pertama beroperasi di hotel yang dicurigai dijadikan tempat mesum dan ke sejumlah terminal. Sedangkan kelompok lainnya menyisir area Pasar Bunder dan Stasiun Sragen.
Mewakili Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri, KBO Sabhara Polres Sragen, Iptu Mulyono, mengatakan operasi atau razia anak semakin diperketat menjelang perayaan Valentine pada 14 Februari mendatang.
Menurut dia, operiasi dilaksanakan sebagau upaya untuk menjaga suasana Bumi Sukowari tetap kondusif, mengingat sebagian besar kalangan muda diprediksi akan merayakan Valentine.
Di sisi lain, saat melaksanakan operasi di Terminal Pilangsari, petugas menyisir lokasi parkir bus di sisi barat dan timur terminal yang diduga sebagai tempat berkumpulnya pengamen.
Sejumlah petugas juga sempat menghentikan bus yang memasuki terminal guna merazia pengamen yang diduga juga kerap beraksi di dalam bus.
“Selain dua pasangan mesum di hotel, dalam operasi kali ini kami berhasil mengamankan tiga pengamen yang terdiri dari dua laki-laki dan seorang bocah di kawasan Terminal Pilangsari,” terang Mulyono.
Mulyono menjelaskan usai dilakukan pendataan dan pembinaan, pelaku mesum dan pengamen diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulang perbuatan mereka kembali.
Menurut dia, Polres Sragen akan terus menggelar operasi rutin tanpa dijdwalkan atau sewaktu-waktu guna meminimalisir terjadinya aktivitas pekat.
“Semua pasangan yang diduga mesum di kamar hotel dan pengamen langsung kami bawa ke Mapolres untuk dilakukan pendataan serta pembinaan terhadap mereka. Operasi seperti ini akan kami lanjutkan. Operasi juga untuk mengantisipasi datangnya pengamen dari luar kota luar kota. Ternyata, tiga pengamen yang dirazia kali ini berasal dari Ngawi dan Kota Madiun [Jatim],” jelas dia.