Jogja
Senin, 9 Februari 2015 - 22:20 WIB

WISATA GUNUNGKIDUL : Ini 6 Pantai untuk Pendaratan Penyu

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyu Belimbing (leathery turtle) di Pantai Baru (JIBI/Harian Jogja/dok)

Wisata Gunungkidul minat khusus mulai dikembangkan Pemkab. Misalnya dengan menyasar pantai untuk pendaratan penyu.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berpotensi mengembangkan wisata minat khusus di sejumlah kawasan pantai. Misalnya dengan fokus menyasar pantai pendaratan penyu di Wohkudu, Kayuarum, Porok, Ngrumput, Seruni dan Ngitun.

Advertisement

“Kami tidak main-main. Saat ini kami juga sudah memberikan laporan ke bupati. Mudah-mudahan kebijakan untuk perlindungan itu segera turun,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul (DKP) Gunungkidul Agus Priyanto kepada Harianjogja.com, Minggu (8/2/2015).

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan, ada sekitar 25 pantai yang berpotensi menjadi wilayah konservasi penyu. Namun, lokasi pendaratan penyu yang paling tinggi terdapat di enam pantai yang disebutkan di atas.

“Harapannya tempat-tempat itu tidak dijadikan tujuan wisata. Kalau pun terpaksa dibuka, lebih ke pariwisata minat khusus tentang konservasi dan penangkaran penyu,” ungkap dia.

Advertisement

Agus pun tidak menampik kedatangan wisatawan mengancam keberadaan penyu. Dia mencontohkan, sebelum dibuka menjadi objek wisata, lokasi pantai seperti di Drini, Watukodok, Jungwok dan Timang banyak ditemukan binatang tersebut. Namun, saat ini sudah tidak ditemukan lagi.

“Penyu yang sering terlihat di Perairan Gunungkidul antara lain Hijau, Sisik, Abu-abu, Tempayan, dan Pipih. Semuanya masuk dalam hewan yang dilindungi, jadi kami benar-benar konsen untuk melakukan konservasi,” ulas dia.

Mantan Kepala Satpol PP itu menambahkan, konservasi penyu dilakukan untuk menjaga ekosistem laut. Sebab, keberadaan penyu menjadi indikator tingginya potensi ikan di wilayah tersebut.

Advertisement

Terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Gunungkidul Hary Sukmono mengaku belum mendengar wacana pembukaan wisata minat khusus itu. Namun, dia mengaku siap bekerjasama untuk mewujudkannya.

“Beda dengan tujuan wisata lainnya, wisata khusus juga mengharuskan perencanaan yang lebih matang. Jadi persiapan yang dilakukan juga harus lebih spesifik lagi,” kata Hary, saat dihubungi kemarin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif