Soloraya
Senin, 9 Februari 2015 - 01:50 WIB

KECELAKAAN BOYOLALI : Coba Ambil Bangkai Ayam, Dua Warga Krasak Tewas di Sumur

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Search and Rescue (SAR) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mengevakuasi jenazah Sutarmin, 53, warga Dukuh Jering RT 004/RW 001, Desa Krasak, Kecamatan Teras, yang tewas tercebur sumur, Minggu (8/2/2015) sore. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Boyolali terjadi saat warga Krasak mencoba mengambil bangkai ayam dari sumur.

Solopos.com, BOYOLALI — Dua warga Dukuh Jering RT 004/RW 001, Desa Krasak, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah tewas tercebur sumur, Minggu (8/2/2015) sore.

Advertisement

Kedua warga Jering tersebut bernama Sutarmin, 55, dan tetangganya, Biso Raharjo, 48. Keduanya tewas saat hendak menguras sumur milik Sutarmin.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, Minggu sore sekitar 14.30 WIB, Sutarmin berniat menguras sumur di samping rumahnya karena di dalam sumur itu terlihat bangkai ayam. Bangkai ayam itu sudah menimbulkan bau yang tidak sedap.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, Minggu sore sekitar 14.30 WIB, Sutarmin berniat menguras sumur di samping rumahnya karena di dalam sumur itu terlihat bangkai ayam. Bangkai ayam itu sudah menimbulkan bau yang tidak sedap.

Saat itu, Sutarmin dibantu Biso Raharjo dan tiga warga lainnya. Sumur tersebut memiliki kedalaman 15 meter dengan kedalaman air sekitar 6 meter.

Sebelum menguras sumur, Biso Raharjo turun ke dalam sumur terlebih dahulu dengan menggunakan tangga. Dia berniat mengambil bangkai ayam di dalam sumur. Sementara Sutarmin dan tiga warga lainnya menunggu di atas.

Advertisement

Melihat kondisi keduanya, warga yang lain menduga Sutarmin dan Biso tewas dan tenggelam karena diduga keduanya mencium gas beracun dari dalam sumur. Oleh karena itu warga tak berani menolong dan akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa dan Kepala Desa, Muhadi.

Mendengar kabar tersebut Muhadi langsung lapor ke aparat Polsek Teras dan Polsek Teras meneruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Tak berselang lama, tim SAR BPBD Boyolali datang ke lokasi dipimpin Komandan SAR, Kurniawan Fajar Prasetyo.

Teradang Hujan
Proses evakuasi terhadap kedua korban mengalami kendala karena saat itu hujan deras mengguyur Desa Krasak. Petugas harus memasang terpal terlebih dahulu di halaman sekitar sumur agar tim SAR mudah dalam mengevakuasi.

Advertisement

Dua orang penyelam diterjunkan untuk mengevakuasi Sutarmin dan Biso. Tim SAR berhasil mengangkat jasad Sutarmin sekitar pukul 18.15 WIB. Sementara jasad Biso baru bisa diangkat sekitar 20 menit kemudian.

Istri Sutarmin, Romaidah, 51, sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa suaminya. Saat evakuasi, dia terus menangis dan masih berharap suaminya belum meninggal dunia. Namun dia harus menerima kenyataan berbeda. Sutarmin dipastikan tewas setelah tim SAR berhasil mengangkat jasad Tarmin.

“Saya sudah peringatkan suami saya. Sebenarnya sudah saya larang, ndak usah diambil dulu. Tapi suami saya nekat,” kata Romaidah.

Advertisement

Minggu petang, ratusan warga Dukuh Jering memadati rumah Sutarmin. Selain itu, keluarga Biso Raharjo juga mendatangi lokasi. Kebetulan rumah Sutarmin dan Biso hanya berjarak sekitar 200 meter.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Teras, AKP Purnomo, menyampaikan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan bersama Tim SAR dan tim kedokteran dari Puskesmas Teras, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh kedua korban.

“Jadi murni kecelakaan. Kemudian, dari keterangan anggota SAR yang turun mengevakuasi juga membenarkan adanya gas beracun di dalam sumur.” Setelah proses evakuasi, Polsek menyerahkan jasad keduanya kepada pihak keluarga. Keluarga korban menerima dan langsung merawat kedua jenazah untuk segera dimakamkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif