Banjir Karanganyar terjadi di Tasikmadu dan Papahan. Puluhan rumah terendam air akibat Sungai Gabahan meluap.
Solopos.com, KARANGANYAR — Akibat sungai Gabahan meluap pada Minggu (8/2/2015) malam, sedikitnya ada 26 rumah warga di Tasikmadu dan Papahan terendam air.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar dan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar membersihkan jembatan penghubung Papahan dan Tasikmadu. Jembatan itu dipenuhi sampah setelah sungai Gabahan yang mengalir di bawahnya meluap.
Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Nugroho, mengatakan luapan air sungai tersebut terjadi karena intensitas hujan yang tinggi pada Minggu malam.
“Diawali dari meluapnya sungai Siwalo, akhirnya sungai Gabahan juga ikut meluap,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin. Akibat luapan sungai tersebut terdapat 18 rumah milik warga Papahan dan delapan rumah warga Tasikmadu yang terendam.
Selain itu, banjir juga membawa sampah yang menumpuk di bawah jembatan Gabahan. “Maka kami berupaya untuk menormalisasi sungai. Kami khawatir jika sampah-sampah itu tidak dibersihkan akan menimbulkan banjir lagi,” kata dia.
Sementara itu salah satu warga Tasikmadu, Slamet, mengatakan kejadian tersebut sudah pernah terjadi pada 2007 lalu. Bahkan banjir yang terjadi lebih besar dari Minggu lalu. “Sudah dua kali. Sama seperti ini, tapi lebih besar,” kata dia saat ditemui Solopos.com di jembatan Gabahan, Senin.
Sementara itu dari pantauan Solopos.com, sampah bukan hanya menumpuk di bawah jembatan. Namun juga terdapat di permukaan jembatan. Para petugas pun tampak membersihkan lumpur-lumpur itu menggunakan cangkul dan disiram dengan mobil pemadam kebakaran.
Berita Terkait
Hanya Untuk Anda
Inspiratif & Informatif