Fasilitas di Sragen segera bertambah. Gemolong akan memiliki perpustakaan senilai Rp1,75 miliar.
Solopos.com, SRAGEN-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen segera membangun perpustakaan tingkat kecamatan di Gemolong.
Anggaran pembangunan senilai Rp1,75 miliar sudah dialokasikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sragen tahun 2015.
Penjasan tersebut disampaikan Kepala Kantor Perpustakaan Daerah (Perpusda) Sragen, Tri Andiyas Wororetno saat ditemui Solopos.com di kantornya akhir pekan lalu.
Penjasan tersebut disampaikan Kepala Kantor Perpustakaan Daerah (Perpusda) Sragen, Tri Andiyas Wororetno saat ditemui Solopos.com di kantornya akhir pekan lalu.
“Pembangunan gedung perpustakaan di Gemolong terkait program gemar membaca. Kami memang dorong pembuatan perpustakaan di tingkat kecamatan,” tutur dia.
Tri menjelaskan gedung perpustakaan Gemolong akan dibangun di lahan milik Pemkab di depan Kompleks Sragen Bilingual Boarding School (SBBS). Lahan yang selama ini kurang dimanfaatkan tersebut cukup luas.
Tri menerangkan perpustakaan di tingkat kecamatan sudah ada di tiga eks kawedanan di Bumi Sukowati. Perpustakaan kecamatan yang sudah eksis yaitu Perpustakaan Jenar, Gondang, dan Masaran. Namun diakui dia standar dan kelengkapan tiga perpustakaan berbeda-beda.
“Perpustakaan Kecamatan Jenar sudah representatif. Kalau Perpustakaan Gondang belum mempunyai gedung sendiri. Untuk operasional Perpustakaan Gondang masih menempel di Kecamatan Sragen. Tahun ini Perpustakaan Masaran kita seriusi tahun ini. Kita cicil rak dan bukunya. Kita targetkan perpustakaan ada di empat eks kawedanan di Sragen,” tutur dia.
Di sisi lain Tri menjelaskan saat ini sudah ada 31 perpustakaan desa di Sragen. Sebanyak lima perpustakaan desa menjadi bagian program Perpus Seru kerjasama Kantor Perpusda Sragen dengan Coca Cola Foundation.
Masing-masing dari lima perpustakaan tersebut mendapat bantuan tiga unit komputer untuk fasilitas bagi pengunjung. Kelima perpustakaan desa memang dikembangkan menjadi perpustakaan berbasis IT dan komunitas.
Tri mengklaim Pemkab Sragen sangat serius dalam mendorong masyarakat untuk gemar membaca.
Selain penyediaan tempat dan fasilitas membaca, kesan kuno dan ketinggalan zaman perpustakaan terus dikikis.
“Mau kumpul-kumpul sama teman, reuni, atau kegiatan yang lain, bisa dilakukan di perpustakaan. Perpustakaan bukan lagi tempat yang kaku, kuno dan formil. Di perpustakaan dilengkapi fasilitas berbasis IT yang modern,” tutur dia.
Ketua Fraksi PKB DPRD Sragen, Fathurrohman, meminta Pemkab tidak terpaku pada parameter fasilitas penunjang. Kantor Perpustakaan Daerah diminta membuat terobosan kreatif untuk menarik masyarakat ke perpustakaan.
“Budaya membaca sangat penting bagi masyarakat, utamanya anak-anak dan generasi muda,” urai dia.