Otomotif
Jumat, 6 Februari 2015 - 23:50 WIB

MOBIL NASIONAL : Jokowi Setuju Gandeng Proton Malaysia

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana sebuah diler kendaraan Proton di Bandung, Jawa Barat. (JIBI/Bisnis Indonesia/Armin Abdul Jabbar)

Mobil nasional yang pernah digagas Tommy Soeharto kembali coba diwujudkan pada masa kekuasaan Presiden Jokowi. Bukan lagi bekerja sama dengan pabrikan Korea Selatan. Kali ini, Jokowi mendekati Proton, Malaysia.

Solopos.com, SHAH ALAM – Cita-cita Indonesia untuk memiliki mobil nasional (mobnas) tampaknya akan segera terwujud. Dalam kunjungannya ke Malaysia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) setuju menggandeng produsen mobil Proton Malaysia dalam pembuatan mobnas.

Advertisement

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono mengaku segera mengembangkan mobil nasional di Indonesia. Melalui perusahaan PT Adiperkasa Citra Lestari Hendropriyono menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan otomotif asal negeri Jiran, Proton Holdings Bhd.

Dilansir New Strait Times, Jumat (6/2/2015), nota kesepahaman kerja sama kedua perusahaan tersebut ditandatangani oleh Chief Executive Officer Proton Holdings Bhd. Datuk Abdul Harith Abdullah dan CEO Adiperkasa Citra Lestari A.M. Hendropriyono di Proton Centre of Exellence, Malaysia.

Turut menyaksikan penandatangan itu antara lain Presiden Joko Widodo (Jokowi), Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak, Pemimpin Proton Tun Mahathir Mohamad, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim, dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno.

Advertisement

Abdul Harith mengungkapkan kerja sama itu akan menguntungkan baik untuk Indonesia maupun Malaysia. Ia menjelaskan Proton merupakan satu-satunya industri otomotif di ASEAN yang memiliki fasilitas riset dan pengembangan.

Hendropriyono juga menambahkan kerja sama itu merupakan sarana tenaga ahli Indonesia untuk memperoleh informasi. Selain itu, nantinya akan muncul pula lapangan kerja yang besar di Indonesia.

Setelah penandatanganan kerja sama tersebut, nantinya Proton Malaysia akan melakukan riset pasar selama enam bulan. Jika berhasil dan Indonesia layak memproduksi sendiri mobil nasionalnya, maka Indonesia akan menerapkan proteksi harga agar industri yang baru lahir itu dapat bertahan dan berkembang.

Advertisement

“Negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan melindungi industri otomotif mereka, dan kita harus mengadopsi beberapa strategi mereka,” tutur Hendropriyono seperti dilansir News Observer, Jumat (6/2/2015).

Tanggapan Gaikindo
Mengenai penandatanganan nota kesepahaman itu, Jongkie Sugiarto, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku belum mengetahui apa-apa menyoal hal tersebut. “Kalau berita baru saja membacanya, kalau rencana kerja sama ini itu saya belum bisa berkomentar, karena belum mendengarnya secara langsung,” ujar Jongkie seperti dilansir Detik, Jumat (6/2/2015).

Meski demikian, ia menyebutkan potensi pasar mobil Indonesia memang sangat menggiurkan. Jumlah penduduk yang terbesar di ASEAN dan potensi ekonomi menjadi aspek yang sering diperhitungkan oleh pabrikan otomotif.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif