SOLOPOS.COM - Djujuk Juwariyah dan Tessy dalam sebuah syuting film Finding Srimulat (Dok/JIBI/Solopos)
Djujuk Srimulat meninggal dunia sore ini. Di mata maestro campur sari, Didi Kempot, ada kenangan tak terlupakan dari anggota Srimulat itu.
Solopos.com, SOLO — Meninggalnya Djuwariyah alias Djudjuk Srimulat (sering disebut Jujuk Srimulat) mengejutkan raja campursari, Didi Prasetyo atau Didi Kempot. Seniman asal Solo itu tak menyangka anggota grup lawak legendaris Srimulat tersebut berpulang secepat itu.
Didi Kempot teringat saat kali terakhir dia bertemu dengan Jujuk di Balekambang Solo, November 2014 lalu. Saat itu, Didi, Djujuk, dan para seniman lain berada di Balekambang untuk menghadiri acara 100 Hari Mamiek Prakoso (yang merupakan kakak Didi). Didi menyebut saat itu tidak tampak ada masalah dengan kesehatan Jujuk.
“Jadi itu kali terakhir saya bertemu dengan Bu Djujuk. Saat ketemu itu masih segar-segar saja. Jadi saya tidak menyangka sebenarnya,” kata Didi Kempot saat dihubungi Solopos.com, Jumat (6/2/2015) malam.
Bahkan saat Djujuk sakit dan dirawat di RSUP dr. Sardjito, Jogja, Didi Kempot juga belum sempat menjenguk. Didi pun mengungkapkan kesannya selama berkenalan dengan Jujuk yang juga teman satu grup dengan kakaknya, Mamiek Prakoso.
“Bu Djujuk ini kan ibu dari para pelawak di Indonesia. Dia adalah seniman luar biasa yang saya kenal,” kata Didi.
Didi Kempot mengakui, kekagumannya terhadap Djujuk juga tak lepas dari penampilan pelawak wanita legendaris tersebut dalam setiap pentas. Seperti diketahui, Jujuk selalu tampil mengenakan kebaya dan sanggul yang menjadi ciri khasnya di panggung.
“Beliau selalu pakai kebaya dan sanggul. Itu yang saya kagumi dari dia. Kebaya dan sanggul itu menandakan bahwa dia berasal dari Solo,” puji Didi.